[20] Give Me Your Forever

78 5 1
                                    

Aleka sekolah seperti seorang yang tidak niat hidup.

Kahfi bahkan sudah capek goyang bang jali sedari tadi, namun sedikitpun bibir gadis itu tidak melengkung menanggapi kegilaan Kahfi. Akhirnya, cowok itu lelah sendiri dan mengabaikan saja gadis itu daripada makan hati.

Pagi tadi, Aleka diantar oleh sang papa. Padahal gadis itu sudah berniat untuk membolos saja hari ini karena sungguh tidak mood sama sekali. Namun, sang papa malah mengancam akan membuang semua koleksi fromis_9 miliknya yang tentu saja membuat Aleka tak berkutik.

Lenguhan terdengar dari bibir tipis Aleka. Kepalanya tertekuk di atas meja belajar, mengabaikan keributan di dalam kelas ketika jam istirahat tiba.

Wajah gadis itu tertutupi sepenuhnya oleh rambut tebalnya. Dengan lengan yang menjadi tumpuan agar kepalanya terlindung dari kerasnya meja.

Sementara, di depan pintu kelas Aleka. Terdapat Ran yang membawa banyak jajanan dari kafetaria. Cowok itu hanya menatap Aleka dari kejauhan, enggan untuk mendekat karena ia tahu, Aleka pasti akan mengajak perang jika cowok itu berani mengganggu.

Melihat Deys yang berjalan ke arahnya, segera dihambat oleh Ran. "Bro, mintol dong. Kasih ini ke Ale, gue ada urgent business nih!"

Deys awalnya ragu namun ketika ia melirik gadis yang dimaksud Ran, cowok itu akhirnya setuju dan mengambil alih susu kotak dan nasi goreng dari tangan Ran.

"What kind of urgent business?" tanya Deys penasaran.

"Kepo!" semprot Ran. Setelah mengucapkan itu, ia pergi dan meninggalkan Deys yang kebingungan sendiri.

Deys mengedikkan bahu acuh. Memasuki kelas Aleka yang ricuh dan bising karena teriakan Kahfi yang tak pernah absen menggoda pacar Keisya itu. Deys sudah kebal, jadi cowok itu hanya menggeleng heran dan mendekati Aleka yang sepertinya tengah tertidur.

Awalnya, Deys menekan kecil bahu Aleka agar gadis itu bangkit dari tidurnya. Namun, tak mendapat balasan apapun membuat cowok itu mengelus kepala Aleka menjauhkan helaian rambut itu dari wajahnya.

Plak!

"Awh!" lenguh Deys mengelus lengannya yang digampar Aleka kasar.

Aleka terdiam. Ia berpikir yang barusan mengganggunya adalah Ran. Namun, sepertinya salah besar. Gadis itu berdecak, bahkan Ran tidak ada niat untuk menemuinya sekarang ini.

"Ngapain lo?" tanyanya sarkas pada Deys yang masih membawa makanan di tangannya.

"Nih, makan." Cowok itu meletakkan makanan itu di atas meja Aleka. Membiarkan gadis itu meneliti satu per satu benda itu.

"Buat lo aja." Aleka mendorong makanan itu pelan.

"No, sweetheart. Ini buat lo, makan!" Deys mendorong kembali makanan itu tepat di depan Aleka yang mendengkus kesal.

"Ya udah," balas Aleka membiarkan makanan itu di sana. "Lo boleh pergi," lanjutnya menatap Deys tajam.

Deys menggeleng. "Gak mau, makan dulu baru gue pergi," kekeuh cowok itu membuat alis Aleka menukik kesal.

"Ka-"

"Buat lo, bukan Kapi!" sela Deys lebih dulu sebelum gadis itu bertindak.

"Suka-suka gue lah," respon gadis itu semakin bertambah emosi. Sejak tadi ada saja yang menghancurkan mood-nya.

Deys mendesah lelah, cowok itu mengambil alih nasi goreng Aleka dan membukakan susu kotak itu. Deys menyodorkan nasi goreng dengan taburan telur itu dan menunggu Aleka untuk membuka mulut membiarkan makanannya masuk.

UNDERSTAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang