7

3.7K 246 10
                                    

Suasana sabtu sore di kota bandung tampak cerah, arhan jenuh di rumah seharian yang hanya rebahan di kamar keluarpun hanya makan jika ada arkan pasti arhan tidak akan sejenuh ini tapi arkan sejak pagi ada acara bakti sosial bersama teman teman duta bandung dan sampai sore hari arkan belum pulang juga.

"dari pada gue di kamar terus keluar aja deh ngabisin bensin"monolog arhan.

Tanpa berniat mengganti pakaianya yang hanya memakai kaos oblong abu abu dan celana pendek selutut toh niat arhan ingin jalan jalan naik mobil bukan motor jadi tidak ada orang menilai pakaianya.

Arhan keluar dari kamar, ia menuruni satu persatu anak tangga saat di anak tangga terakhir arhan melihat luna yang sedang duduk santai sambil memainkan ipadnya dengan di temani beberapa kue kering buatanya sendiri dan segelas jus wortel dan tomat kusukaan luna.

"bun aku keluar dulu ya"pamit arhan.

Luna mendongak, ia meletakan ipadnya di atas meja"keluar kemana? tumben keluar pakai baju kayak gitu"

"ngitung jalanan sambil ngabisin bensin"ucap arhan menyengir memamerkan gigi ratanya

Luna terkekeh mendengar penuturan arhan dari pada arhan sepanjang hari sabtu dan minggu hanya rebahan saja lebih baik luna izinkan pergi"yaudah hati hati jangan ngebut"

Arhan mengacungkan jempolnya, kemudian melanjutkan jalanya yang sempat tertunda. Arhan masuk ke dalam mobilnya yang di belikan fairuz saat ulang tahun arhan ke 16, tahun lalu tidak hanya arhan yang di belikan fairuz arkan juga di belikan dengan brand yang sama tapi berbeda warna.

Saat mobil arhan keluar dari garasi dengan cekatan satpam yang tengah menjaga membuka pagar hitam yang menjulang tinggi itu, sebelum keluar arkan membunyikan klakson mobil satu kali, dengan kecepatan sedang arhan membelah jalanan kota bandung yang cukup lenggang itu.

Saat di perempatan arhan terkejut tiba tiba ada motor di depanya reflek arhan langsung membanting setir kiri membuat mobilnya menghantam pembatas jalanan cukup keras untung saja airbag mobil arhan langsung berfungsi dengan cepat.

Jantung arhan berpacu sangat cepat karena terkejut, arhan belum merasakan sakit apapun mungkin karena masih syok atas kejadian beberapa detik yang lalu, hingga lamunanya buyar saat kaca mobilnya di ketuk sesorang, ia menoleh ke samping, arhan terkejut saat di sudah ada beberapa orang di luar sana.

Arhan menghembuskan nafas pelan untuk menetralkan rasa tak nyaman di hati dan pikiranya apalagi rasa sesak yang membatnya tambah tak nyaman, setelah mulai tenang arhan membuka pintu mobil.

"mas apa ada yang luka?"tanya seorang bapak bapak berusia kisaran 40 tahunan.

"saya nggak papa pak"

"duduk di depan toko itu saja mas kayaknya masnya masih syok"

Arhan menerut saja, ia mengikuti beberapa orang yang jalan di sampingnya dan ada juga yang jalan di depanya. Arhan duduk di salah satu kursi yang ada di depan toko, arhan membuka menyikap celana pendeknya ia terkejut saat melihat lutut yang semula putih berubah menjadi keunguan pantas saja terasa sakit saat di buat jalan

"itu kakinya bengkak loh itu juga kening mas sepertinya ke bentur, apa perlu di bawa ke klinik?"

"enggak usah pak nanti di kompres juga sudah sembuh, oh ya tadi motornya gimana? maaf tadi saya nggak lihat ada motor nyebrang"ucap arhan dengan sopan, arhan baru saja ingat tadi arhan hampir saja menabrak pengendara motor.

"seharusnya saya yang minta maaf mas, saya tadi buru buru sampai nggak lihat ada mobil di belakang, kalau masnya minta ganti rugi saya bersedia tapi saya nggak bisa ganti rugi sekarang karena anak saya sakit ini mau di bawa ke rumah sakit, perkenalkan nama saya bagus ini ktp saya buat jaminan kalau saya kabur mas bisa laporkan ke polisi"ucap bagus menyerahkan ktpnya.

arhan-2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang