1 minggu berlalu
Keadaan arhan kini semakin hari semakin membaik bahkan kini arhan sudah di pindahkan di ruang perawatan biasa sehingga siapapun bisa masuk, teman teman dan beberapa gurunya kemarin juga sudah menjenguknya.
Dengan terpaksa arhan dan kania di diskualifikasi karena arhan kondisinya tidak memungkinkan untuk tetap ikut olimpiade, bukan hanya arhan yang di diskualifikasi namun kania juga sebab mereka satu tim dan tim itu bersifat mutlak tidak boleh di gantikan. Sebenarnya arhan tidak rela harus mundur sebelum berperang padahal satu bulan lebih arhan belajar dengan giat agar bisa ikut olimpiade namun malah kalah dengan penyakitnya sendiri.
Arhan mengubah posisinya menjadi duduk, ia merasa bosan hanya tiduran di bed rumah sakit, keluar dari ruang rawatnya saat melakukan fisioterapi pasca koma karena otot ototnya mengalami kelemahan yang harus di lakukan fisioterapi beberapa kali sampai arhan bisa menggerakan seluruh tubuh seperti biasanya.
Mata arhan meliar menyulusuri ruanganya yang tidak ada orang kecuali dirinya, ayahnya pergi ke kantor, bundanya pulang sebentar karena ada temanya yang mau datang sedangkan arkan sekolah mungkin sebentar lagi akan kesini mengingat waktu sudah menujukan pukul 4 sore.
Arhan mengambil ponselnya yang berada di atas nakas kemudian ia membuka salah satu aplikasi chatting untuk mengirim pesan.
Arhan
pulang sekolah kemana dulu?Tidak membutuhkan waktu yang lama pesan arhan langsung di balas
Kania
Langsung ke rumah sakit.
Kamu mau di bawain apa?Arhan
Beliin batagor depan sekolah😁😁Kania
Iya aku beliin tapi yang makan
aku sendiri.Arhan
Serah kamu aja deh yang
penting kamu kesini bawa batagor
awas enggak, aku usir lagi.Kania
Aku aduin ke bunda!
Kalau calon mantunya di usir!😩Arhan
Nggak usah kebanyakan bocot!
Cepat kesini aku sendirian!Kania
Iya, ini lagi ngantriArhan terkekeh entah lah sejak kapan arhan dan kania menjadi aku-kamu bukan lo-gue, arhan juga tidak tahu sejak kapan ia merasa nyaman saat di dekat kania. Padahal banyak teman sekolahnya yang berusaha dekat denganya namun bukanya arhan respek malah ilfil tapi untuk kania walaupun sejak pertaman kali arhan kenal kania ia merasa ilfil tapi lama kelamaan menjadi nyaman.
Arhan menoleh ke samping saat pintu kamar ruang rawatnya terbuka menampilkan arkan yang masih menggunakan seragam almamater sekolahnya. Arkan melangkah mendekati ranjang arhan dan duduk di kursi dekat ranjang arhan.
"bunda kemana?"
"pulang"ucap arhan mengubah posisinya tiduran di ranjangnya.
"lo masih marah sama gue, lo boleh marah tapi jangan cuekin gue kayak gini"
Arhan bungkam ia menatap manik hitam milik arkan.
"gue ngerti kemarin itu gue keterlaluan tapi apa lo nggak mau maafin gue"
"bukanya gue udah bilang udah maafin lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
arhan-2A
Teen FictionKalian pasti tahu gimana rasanya mempunyai kembaran yang bertolak belakang dengan dirimu pasti banyak orang yang membeda bedakan, pasti sakitkan? untung saja arhan mempunyai kembaran yang baik dan ke dua orang tuanya yang tidak pernah mempermasalahk...