29

2.4K 220 17
                                    

Untung saja saat arhan drop kemarin keadaan arhan 10 menit kemudian keadaan arhan sudah stabil sehingga tidak jadi di bawa ke ruang ICU walaupun hanya swsaat sudah membuat keluarga dan teman temanya ketakutan bagaimana tidak ketakutan arhan tiba tiba kejang walaupun tidak lama.

Namun hingga kini arhan dan arkan masih saling diam, luna dan fairuz tidak tahu lagi harus bagaimana agar mereka tidak saling diam, apalagi arkan dia salah paham menurut arkan luna dan fairuz lebih membela arhan dari padanya sampai pulang dari rumah sakit arkan masih mendiami orang tuanya dan lebih memilih pulang dengan kakek neneknya.

Kalau arkan sudah pulang namun arhan belum pulang juga, tetapi hari ini arhan rencana pulang hanya menunggu injeksi nanti sore setelah itu infus arhan sudah bisa di lepas, bahkan kini arhan sudah bisa berjalan jalan tanpa bantuan siapapum, luna pulang sebentar sedangkan fairuz harus bekerja.

Mata arhan menyipit untuk melihat objek sejak beberapa bulan yang lalu penglihatan arhan mulai terganggu namun arhan tidak kaget karena itu salah satu dampat dari penyakitnya bahkan arhan juga bisa katarak di usia muda itu juga karena penyakitnya.

Arhan berjalan ke arah taman rumah sakit, ia mendekati seseorang yang tidak asing baginya"pak bagus?"

Yang di panggil arhan mendongak, matanya berbinar saat melihat remaja laki laki di depanya"nak arhankan?"

Arhan duduk di kursi panjang yang di ssdiakan lebih tepatnya di dekat bagus"iya pak, pak bagus masih ingat saya"

Bagus terkekeh pelan, mana bisa lupa dengan orang yang tidak sengaja ia buat kecelakaan malah memberikan uang padanya"ya nggak lah mas, ini mas arhan sakit apa kok sampai di rawat"

Arhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal"sakit nggak enak pak hahaha, hay kamu anakya pak bagus?"

Anak kecil yang berada di kursi roda itu hanya mengangguk pelan.

"namanya sakit ya nggak enak lah mas, kalau enak semua juga pengen sakit"

"iya juga sih, saya sakit diabetes sama kemarin baru saja di diagnosa anemia aplastik"

Bagus membulatkan matanya, bukanya remaja di depanya masih seusia anak pertamanya bgus tidak salah dengarkan"bentar bentar diabetes? kok bisa mas arhan sakit itu"

Arhan tertawa pelan ternyata masih banyak juga ya orang yang tidak tahu penyakit diabetes bisa menyerang di segala umur"diabetes itu di bagi 2 pak, yang satu diabetes type 2 biasanya karena pola hidup tidak sehat kebanyakan menyerang usia lanjut tapi sekarang juga banyak yang usia muda terkena diabetes karena pola hidupnua yang tidak sehat dan kalau saya diabetes type 1 biasanya menyerang anak anak dan remaja karena pangkreasnya sama sekali tidak berfungsi atau tidak bisa menghasilkan insulin"

Bagus mengangguk mengerti"oalh begitu baru tahu saya"

"anaknya pak bagus sakit apa?"

"di tanya mas arhan, aditya sakit apa?"

Aditya menatap sosok remaja yang asing baginya tapi tampak begitu akrab dengan bapaknya"ada moster di tubuh adit"

"wah adit kuat sekali masih bisa bertahan walaupun ada moster di tubuh adit"

"kalau adit nggak kuat bapak nanti sama siapa, ibu sama kakak ninggalin adit gara gara adit sakit, berarti yang hebat bukan adit tapi bapak"

Tangan arhan yang tertancap infus mengelus kepala aditya yang tetupi beny coklat, tidak perlu kawatir darahnya naik karena arhan banyak gerak sebab arhan sudah mengeklem infusnya"adit nggak boleh bicara seperti itu, kakak yakin kalau ibu sama kakak adit itu sayang"

"kak arhan tahu dari mana? Kalau ibu sama kakak sayang sama adit mereka nggak bakal ninggalin adit sendiri"Ucap adit dengan ketus.

"adit kalau bicara nggak boleh kayak gitu"

"nggak papa kok pak, saya juga yang salah menyinggung hati adit, adit maafin kak arhan ya"

Aditya hanya menatap tajam ke arhan.

"arhan di cariin juga ternyata kamu disini"ucap luna baru saja datang.

"hehehe iya bun, bosen di kamar sendiri makanya jalan jalan bentar"

Adit menatap perempuan paruh baya yang sepertinya ibu dari remaja yang baru saja ia kenal"ibu kak arhan baik makanya kak arhan tadi bilang kayak gitu"

Luna merasa bingung tiba tiba anak kecil yang asing baginya bilang seperti itu"adek emang bicara apa?"

"enggak kok bu mas arhan nggak bilang apa apa, maafin anak saya ya kemarin baru saja di kemo makanya agak sensitif hatinya"

"bapak kenapa belain kak arhan"ucap adit kecewa dengan bapaknya, pasanya ini kali pertamanya bagus lebih membela orang lain dari pada dirinya.

"bapak nggak belain siapa sipa dit, tapi sikap kamu sama yang lebih tua tidak sopan"

"mohon maaf pak, kami pergi dulu ya soalnya arhan sudah di cari sama perawatnya"

"iya bu silahkan"

*_____*

Arhan merebahkan tubuhnya di ata kasur yang empuk, sambil menyecroll aplikasi instagram, bibir pucat membentuk sebuah lengkungan saat melihat salah satu akun memosting fotonya dengan caption "semoga cepat sembuh my boy friend❤" di banjirin ratusan komentar namun saat membuka komentar arhan tercengang karena banyak yang menghujat kania ini tidak bisa di biarin walaupun kania tidak menanggapi komentar komentar negatif tetap saja arhan tidak terima kenapa kania ataupun teman teman tidak memberi tahunya tentsng postingan ini. Sebenarnya postingan sudah beberapa hari yang lalu namun selama di rumah sakit arhan tidak membuka media sosial sama sekali hanya membuka aplikasi chat itupun sangat jarang.

Arhan membuka galeri yang ada di hendphonenya ia memilih salah satu foto kania yang menurutnya bagus dan tidak pernah di posting kania kemudian arhan memosting di instagram dengan caption "my girlfriend❤❤" dan tidak lupa hastags akun kania, tidak hanya postigan di instagram melainkan di semua aku sosial medianya tidak lupa di snap whatsapp dan instagram juga.

Setelah arhan ke kamar mandi untuk menuntaskan hasrat kencingnya arhan kembali membuka hendphone-nya. Padahal ia ke kamar mandi tidak ada 10 menit namun yang mengomentari sudah puluhan akun, arhan tidak berniat membalas komentar komentar itu.

Arhan tersenyum saat kania berkomentar di poatinganya hanya '❤❤' namun sudah membuatnya bahagia, arhan menyematkan komentar kania agar komentarnya tidak tenggelam, bukanya arhan sombong faktanya follower instagram arhan mencapai 50k arhan juga tidak tahu kenapa followernya banyak padahal postinganya hanya 3 dan setiap foto yang berkomentar ratusan, berbeda dengan arkan yang suka memosting fotonya sendiri ataupun kegiatan yang sedang di jalani arkan.

Arhan menulai panggilan vidio ke kania tidak lama kemudian wajah kania memenuhi layar hendphonenya."jelek amat"

Kania melotot bisa bisanya arhan berkata seperti itu"jelek jelek gini kamu juga suka kok wlee"

"kamu nenyee"ucap arhan dengan nada mengejek.

"jijik gantengan dilan dari pada kamu"

"oh ya, kamu nenyee"

"astahfirullah arhan jijik tau nggak"

Arhan tertawa renyah melihat ekspresi kania yang menurutnya lucu"masa iya"

"aku matiin kalau kamu kayak gitu terus"

"eh jangan dong, aku kan masih kangen sama kamu"

"kamu nenyee"

"serius! Ke rumah gih sama beliin batagor dekat sekolah sepuluh ribu"

"batagor batagor mau sakit lagi! Mau ke rumah kamu tapi aku beliin sesuka aku nggak boleh nolak!"

"kamu itu nggak ada bedanya sama bunda, alah terserah kamu aja deh"

Tanpa menjawab ucapan arhan kania langsung mematikan telfonnya
.
.
.
.

arhan-2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang