8.

3.5K 228 6
                                    

Setalah kejadian arhan tempo lalu, arhan tidak boleh mengendarai kendaraan sendiri, tapi itu tidak masalah buat arhan dari dulukan arhan sangat malas bila mengendarai kendaraanya sendiri jadi itu bukan hukuman buat arhan karena sudah membuat mobilnya rusak, toh mobilnya itu juga sudah di jual sama fairuz.

Kini arhan duduk sendirian di kursi panjang yang ada di taman sekolahnya, arkan dan teman teman sedang ada rapat persiapan ulang tahun sekolahnya karena mereka semua osis dan tim inti dari ektrakurikuler yang akan menjadi panitia jadi mereka semua kecuali arhan akhir akhir ini tengah sibuk mempersiapkan itu, belum lagi mereka juga harus mencari sponsor agar acara berjalan dengan lancar.

Arhan menyuntikan insulin pen ke lengan atasnya karena sebentar lagi arhan akan makan siang dari tadi arkan sudah spam chat mengingatkan kalau arhan harus segera makan siang, bohong jika arhan tidak capek melakukan ini semua setiap makan arhan harus suntik terlebih dahulu tapi mau bagaimana lagi penyakit sialan itu sudah nyaman berada di tubuhnya jadi arhan harus melakukan itu semua, dulu arhan pernah memakai insulin pump agar lebih mudah tapi bukanya gula darahnya terkontrol malah sebaliknya gula darah arhan sulit terkontrol, jadi arhan setiap ingin makan harus suntin insulin terlebih dahulu.

Setelah menunggu sekitar 10 menit arhan mulai memakan bekalnya yang di siapkan luna tadi pagi tadi, menu makanya cukup simpel hanya nasi merah dengan lauk telur rebus dan sayur sup tanpa bakso ataupun sosis hanya sayur saja yang di beri air bawang dan sedikit garam itupun arhan hanya memakan sayurnya saja tanpa kuahnya karena arhan tipikal orang yang lebih suka makan kering dari pada berkuah.

Sebenarnya pantangan arhan tidak begitu banyak pokoknya arhan harus diet glukosa itu sudah cukup tapi luna tidak membiarkan arhan memakan makanan sembarangan semua asupan makanan dan minuman arhan harus di kontrol luna, tapi bukan arhan namanya jika tidak melanggar aturan luna arhan sesekali juga makan tanpa kendali seolah olah lupa kalau arhan mempunyai penyakit diabetes melitus di usia muda.

Arhan sedikit menggeser tubuhnya saat ada seorang siswi yang duduk di sebelahnya"gue boleh duduk disini?"tanya siswi itu.

Arhan tersenyum tipis lalu mengangguk"boleh, kayaknya gue nggak pernah liat lo, anak baru ya?"

Siswi bername tag monalisa agatha chelsie itu mengerutkan keningnya heran bukannya siswa di depanya itu arkan teman olimpiade nasional beberapa bulan yang lalu dan mona juga sering chatingan dengan arkan kenapa tiba tiba lupa"lo lupa Sama gue kemarin padahal baru vidio call?"

"mungkin yang lo maksut kembaran gue namanya arkan gue arhan, heran gue padahal nggak mirip mirip amat kenapa orang orang nggak bisa bedain"

Mona meneliti dengan seksama siswa di depanya, iya memang perawakanya sedikit berbeda dengan siswa yang mengantarkan tadi pagi"oalah lo iya iya gue baru inget arkan pernah bilang punya kembaran, kenalin gue monalisa agatha chlesie panggil saja mona, teman arkan waktu olimpiade"Ucap mona dengan logat khas jawa, memang mona pindahan dari surabaya

Arhan mengerutkan keningnya mendengar logat mona yang terdengar asing di telinganya tapi menurutnya lucu"lo orang jawa?"

"kok lo tahu? Wah lo cenayang ya"

"dari logat lo aja udah jelas orang jawa"

Mona tertawa lepas mendengar ucapan arhan"hehehe kelihatan banget ya, gue disini ganggu makan lo?"

"enggak kok, lo juga mau makankan?"

Mona mengangguk"iya nih gue bawa bekal dari rumah mau makan di kantin tapi rame banget sumpek, btw jarang loh laki laki mau bawa bekal dari rumah"

"lo ke kantin sekarang enam puluh persen bawa bekal dari rumah"

Mina menangguk mengerti, netra mona fokus pada barang yang tergeletak di samping arhan"insulin pen? Lo diabetes?"

arhan-2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang