24.

2.7K 224 6
                                    

Sejak tadi pagi suasana hati arhan sedang buruk entah apa pemicunya arhan juga tidak tahu yang pasti sejak bangun tidur suasana hatinya buruk. Bahkan hari ini sebenarnya arhan sudah di perbolehkan fairuz dan luna untuk sekolah namun arhan tidak mau sekolah alhasil dari pada arhan ngamuk fairuz dan luna mengizinkan tidak masuk sekolah.

Tubuh arhan meringkuk memeluk guling seluruh tubuhnya terselimuti bed cover, dari tadi luna membujuk arhan makan namun arhan tetap tidak mau makan tadi pagi saja arhan hanya sarapan oad milk 3 sendok itu pun di suapi luna kalau luna tidak menyuapi arhan sudah pasti anak itu tidak sarapan.

"dek makan yuk nanti perutnya sakit loh?"ucap luna dengan pelan.

Arhan hanya diam saja tidak menanggapi ucapan luna.

"kata adek kemarin hpnya layarnya pecah ya? Bunda janji kalau adek makan nanti sore bunda ajak adek beli hp baru"

Nihil arhan tetap tidak berkutik sama sekali, luna memaksa menarik bed caver arhan ia takut kalau tiba tiba arhan malah pingsan, luna bernafas lega saat ke dua manik arhan bertemu dengan ke dua manik kembar miliknya"makan ya?"

Arhan menggeleng pelan.

Dalam hati luna hanya bisa beristihgfar menanggapi sikap manja anak bungsunya kalau ia marah dengan arhan sudah pasti arhan akan tambah marah denganya"adek mau apa? Apa ada yang sakit? Bicara sama bunda jangan diam aja bunda bukan cenayang yang bisa baca pikiran adek"

Lagi dan lagi arhan hanya diam saja menatap luna"beli hp sekarang aja yuk nanti pulangnya makan di tempat adek mau"

Arhan hanya membalas dengan gelengan saja.

"bunda keluar dulu nanti kalau ada apa apa adek bilang sama bunda ya"

5 menit kemudian luna masih berada di kamar si kembar namun tidak ada tanda tanda arhan ingin berbicara sesuatu akhirnya luna memutuskan untuk keluar dari kamar si kembar.

Luna mendial nomer fairuz butuh berulang kali luna mendial nomer fairuz akhirnya suaminya itu mengangkat telfonya.

"asalamualaikum bun ada apa?"

"waalaikumsalam kamu baru aja metting atau apa? Dari tadi aku telfon nggak di angkat angkat selingkuh?"

"astaghfirullah bun  jangan seudzon sama suami dosa, dari pertama kita nikah apa pernah ayah selingkuh yang ada bunda kali"

Luna memutar bola matanya malas memang dari pertama kali menikah sampai sekarang fairuz tidak pernah selingkuh malah yang selingkuh luna 2 kali pula saat kuliah dan beberapa tahun yang lalu yang membuat luna salut itu fairuz tetap tidak marah denganya tidak berbicara aneh aneh, itu yang membuat luna malu dengan fairuz akhirnya hingga sampai saat ini luna tidak pernah bermain api dalam rumah tangganya.

"jangan mulai deh yah"

"lah kan yang mulai bunda, sudah ah nggak usah di bahas. Ada apa tiba tiba telfon ayah arhan baik baik ajakan?"

"sampai saat ini sih baik baik saja, tapi dari tadi aku bujuk makan nggak mau makan, sampai aku bilang mau beliin hp dia tetap nggak mau makan, kalau nggak sibuk ayah pulang deh siapa tahu yang bujuk ayah mau makan"

"ini ayah masih ada berkas yang harus ayah selesaikan, satu jam atau dua jam lagi ayah pulang deh"

"sekarang yah! mau anaknya nge drop lagi gara gara nggak mau makan"

Ada helaan nafas terdengan dari sebrang sana"yaudah aku suruh saher aja ngerjain berkasnya aku pulang sekarang"

Setekah itu luna memutuskan sambungan telfonya dan kembali masuk ke jamar si kembar. Dan benar saja tidak ada setengah jam fairuz sudah berada di rumah.

Luna nenggeser duduknya kemudian fairuz duduk di tepi kasur"adek mau apa hemm"ucap fairuz mengelus rambut arhan.

Arhan menarik guling sampai menutupi wajahnya.

"adek mau apa hem, adek mau hp? Beli sekarang yuk sama ayah bunda"

"nggak mau"

"maunya apa? insaallah ayah turutin"

Arhan hanya diam saja.

"dek..."

Arhan mengubah posisinya menjadi duduk"makan sushi boleh?"

Fairuz memandang luna dan hanya mengangguk saja dari pada arhan tidak mau makan malah bikin mala petaka lebih baik mengizinkan makan sushi.

"iya boleh"

"di makan disana ya nanti pulangnya beli batagor dekat sekolahan"

Fairuz dan luna diam beberaoa detik arhan ini sudah di kasih hati minta jantung"iya nggak papa"

"beli hpnya jadi nggak dek?"tanya luna.

"ayah mau beliin?"

"iya ayah beliin nanti kakak juga di beliin"

"bunda juga di beliin"

"hp bunda masih bagus"

Luna memutar bola matanya malas.

Luna beranjak dari duduknya"adek mandi gih bunda ambilin baju"

"malas, bunda ambilin hodie warna putih aja"

"jorok! Adek belum sholatkan, sana sholat sekarang"

*_____*

Sesui reques arhan tadi mereka makan sushi, fairuz memlih restoran cina yang halal untuk mereka makan siang. Tidak hanya mereka bertiga yang ikut tadi arkan juga ikut karena semua guru takziah ke rumah salah satu guru yang orang tuanya meninggal, arkan juga kebetulan tidak ada acara apapun akhirnya langsung pulang ke rumah.

Suasana hati arhan sudah kemali sejak di perjalanan membuat luna dan fairuz lega karena arhan sudah kembali ceria.

Kali ini arhan langsung makan tidak suntik insulin karena gula darahnya turun alhasil setelah makanan mereka pesan sudah datang arhan langsung menyantap sushinya.

"tadi aja kayak siput sekarang kayak cacing kepanasan"ujar luna.

"bun jangan mulai deh"gerutu arhan.

Setelah makan mereka selesai fairuz mengajak keluarga kecil ke mall untuk membeli hp arhan dan arkan, awalnya arkan tidak mau di belikan karena hpnya masih layak di gunakan, ya jelaslah masih layak beli saja kurang dari setahun. Namun fairuz tetap membelikan arkan hp agar mereka tidak merasa rasa sayang orang tuanya berat sebelah, dari sebelum si kembar lahir fairuz sebenarnya takut mempunyai anak kembar sebab ia takut tidak bisa memberi kasih sayang yang sama.

Luna merasa lega saat ternyata batagor yang di dekat sekolah tutup itu berarti arhan tidak jadi memakan makanan sembarang, sebenarnya luna tahu kalau arhan masih sering memakan makanan yang di larangnya namun sekarang kondisi arhan baru saja stabil setelah sakit berminggu minggu ia takut jika makan sembarangan malah membuat arhan sakit lagi, biarlah orang bilang luna itu lebai tapi kesehatan anak anaknya itu sangat berharga.

Setelah melihat batagor di dekat sekolah tutup rencananya mereka langsung pulang namun di tengah perjalanan arhan ingin pergi ke panti akhirnya fairuz dan luna menuruti arhan untuk pergi ke panti. Sebelum mereka ke panti mereka membeli makanan untuk semua orang yang ada di panti.

arhan-2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang