13

2.6K 225 9
                                    

Pagi ini arkan sudah di buat geram plus marah oleh arhan, gimana tidak marah sejak setelah subuh tadi arhan tidak mau beranjak dari kasurnya padahal sejak tadi arkan sudah membangunkan arhan tapi anak itu tetap tidak mau bangun.

Ide gila muncul di otak arkan, arkan menyibak selimut arhan kemudian ke dua tangan arkan memegang kaki arhan tidak membutuhkan waktu lama arhan sudah berada di lantai yang di lapisi dengan karpet bulu

"arkan jancuk"

Arkan menonoyor kepala arhan"mulut kalau di buat ngumpat lancarnya kayak jalan tol! noh lihat udah jam setengah enam lo nggak butuh mandi"

Arhan mengubah posisinya menjadi duduk"gue nggak mau sekolah! Badan gue lemas"

Arkan menendang kaki arhan pelan"asu, misuh aja lancar kayak jalan tol, alasan lemas lagi gue panggilin bunda biar lo di mandiin"

"lo nggak liat badan gue lemas!"ucap arhan berbohong pagi ini badanya baik baik saja hanya saja ia terlalu malas sekolah apalagi bertemu bintar guru gila itu.

"emang ada lemas dari tadi ngegas mulu! Gue tunggu tiga puluh menit lo nggak siap siap gue tinggal, mang jaja nganterin ayah jadi kalau gue tinggal lo naik bus"

Arhan berdecak keras"anjing jancuk, jadi kakak resek banget sih"herutu arhan

Arkan menedang pantat arhan pelan"heh lo jangan jadi adik durjanam ya!"

Setelah mandi dan menyiapkan keperluanya sekolah arhan langsung keluar kamar tidak lupa tadi ia menyuntikan insulin pen terlebih dahulu, sesampainya di meja makan hanya ada arkan yang asik memakan sarapanya"bunda mana?"

"di kamar, lima menit lo nggak selesai makan gue tinggal"

Arhan memutar bola matanya malas"lo lagi ngelatih gue militer atau bikin gue simulasi cepet mati"

"bocod!"

*_____*

Dengan langkah gontai arhan mengikuti arkan menuju kelas, seperti duganya gosip arhan akan mengikuti olimpiade sudah tersebar di seantero sekolahnya hampir semua orang membicakan arhan, 70% mereka meremehkan arhan.

Arhan menghembuskan nafas pelan, ia melirik arkan yang tampak biasa saja, arhan menarik tangan arkan"gue mau pulang"

Arkan menoleh kebelakang"nggak usah di dengerin anggap aja angin lalu"

Arhan melanjutkan langkahnya sampai di kelas pun arhan masih di hujat dengan teman temanya mulai dari arhan menyuruh orang tuanya nyogok pihak sekolah dan masih banyak lagi membiat telinga arhan terasa panas.

"asal kalian tahu gue nggak pernah ngelakuin apa yang kalian ucapkan!"ucap arhan penuh amarah.

"di kelas ini itu yang paling goblok cuma lo nggak mungkin guru sampai mileh lo untuk mewakili sekolah yang ada sekolah ini malu!"ujar tara salah satu teman sekelas arhan

Arhan yang tidak terima ucapan tara langsung mencengkram kerah seragam tara"lo laki tapi mulut lo kayak sampah!"

Arkan berusahan melepas cengraman arhan ke tara namun sulit cengkraman arkan terlalu erat"arhan! Lepas"

Kaki tara menendang tepat di perut arhan membuat arhan yang belum siap langsung tersungkur, arkan yang melihat arhan tersungkur langsung mengahampiri arhan"kalau gue kayak sampah terus lo apa? Gays cowok penyakitan yang bisanya beban orang tua dan sekarang nyogok guru buat bisa ikut olimpiade pantesnya di sebut apa?"

Alwi tidak terima salah satu sahabatnya di katain seperti itu oleh tara yang notabene sebagai ketua kelas"jaga ucapan lo ya! Gue tahu arhan dia nggak mungkin ngelakuin hal murahan seperti itu"

arhan-2ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang