6

4.6K 226 7
                                    

"Woi bangun,lo gak mau sekolah?"teriak raka yang melihat kamar stella masih tertutup.namun stella tak menyahut sama sekali.

"Buka anjing,atau gw dobrak ni pintu!!??"bentak raka lagi.Lagi lagi stella tak menyahutnya.

"Udah berani lo sama gw?! Ha?"raka binggung apa yang terjadi di dalam,sampai-sampai stella tak menyahutnya sama sekali.

BRAK

Raka mendobrak pintu kamar stella,dan apa yang raka lihat sekarang.??

"Darah?pisau?obat??" gumam nya yang memperhatikan apa yang tergeletak di lantai kamar stellaa.

"Dek"panggil raka pelan sambil menghampiri stella di atas kasur nya.

Raka melihat lengan stella yang ada luka dan darah yang sudah mengering.

Tak terasa air mata raka jatuh karna melihat keadaan stella.

"M-maafin kakak el,bangun el hikkkss"kini tangis raka tak tertahan lagi.

Lalu raka menggendong stella ala brysteel untuk di bawa kerumah sakit.

"El maafin kakak el"sambil melihat ke samping tempatnya menyetir.

"Ka-kak janji bakal sayang sama el lagi!!"ujar raka yang masih menetaskan air matanya.

'El' adalah panggilan raka saat masih kecil kepada stella.

Sudah 30 menit lama nya raka mengendarai mobilnya.Akhirnya raka sampai di RS yang di tujunya.

Lalu raka menggendong stella lagi dan memanggil dokter.

"Dokkk.....tolong adek saya dokk""teriak nya di dalam rumah sakit.

"Silahkan tidurkan pasien di sini "ujar seorang suster membawakan tempat tidur rumah sakit.

"Tolong adek saya sus,s-saya mohon sus"ucap raka yang memohon dengam kedua tangan nya di dada.

"Baik,tapi silahkan anda tunggu diluar,kami akan melakukan yang terbaik buat adik anda"balas suster tersebut lalu menutup pintu nya.

Raka sangat khawatir melihat kondisi stella yang begitu mengganaskan bagi raka.

"Apa gw udah keterlaluan"gumamnya sambil menarik rambutnya.

"Aakhhh jangan tinggalin gw el,gw takutt sendiri"sambil meninju dinding rumah sakit.

Tiba-tiba raka teringat papa nya yang bertugas di luar kota,lalu raka segera menelpon nya.

"Ada apa raka"ucap axel saat telpon sudah tersambung.

"El pa,el ngak sadarkan diri"ujarnya memberi tahu.

"Ck anak itu selalu menyusahkan!"balas axel.

"Pa udah pa,kasian el hikss t-tadi pagi raka mau pergi sekolah tapi el belum keluar dari kamarnya sama sekali.jadi raka coba panggil-panggil tapi el tak menyahut sama sekali hikkksss"jelas raka sambil menggambil dalam-dalam oksigen sebelum melanjutkan ceritanya.

Axel yang masih setia mendengarkan penuturan selanjutnya dari raka "trus raka dobrak pintu kamar el.trus raka liat di lantai d-arah,obat tidur dan p-isau pa" tambah raka sambil gemetar mengingat apa yang dia lihat pagi tadi.
"D-dan el mengiris tangan nya sampai luka nya begitu dalam p-ppa"

Entah kenapa mendengarkan penuturan raka hati axel begitu sakit mendengar nya sehingga tanpa disadari air matanya perlahan.

"P-papa gagal j-jadi ayah yang b-baik buat peri kecil p-papa raka"ucap axel sambil menangis.
"P-papa bakal terbang ke indo hari ini juga,kamu harus jagain adek kamu dulu,papa mau siap-siap." ujar axel.

Stella Gabriela A [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang