25

2.7K 93 7
                                    

"Stella memang tidak menerima baik pengobatan yang kami berikan,tapi saya mencoba dengan cara lain dan hasilnya Alhamdulillah sangat memuaskan dan tubuh stella menerima dengan baik pengobatan kedua yang saya berikan"jelas dokter tersebut.

Sungguh penjelasan yang dokter berikan sangat membuat semua nya tenang,apa lagi kini raka yang sudah mengucap syukur sambil bersujud.

"It's okayy princess kita semua baik-baik aja,jadi kita harus tetap kuat"belvin merangkul raka layak yang seorang kakak.

"Gw tau adek gw gak selemah itu dan gw yakin El bakal kuat sampai dia pulih"jelas raka tegas sambil menepis air matanya yang jatuh.

"Rag lo gak papa?"tanya agam.

"I a'm ot fine"balas raga yang masih termenung.

"It's okay bro,cewe lo bakal baik baik aja gw yakin itu"balas agam lagi.

"Lo dengarkan raka ngomong apa tadi" Al yang sedari tadi berusaha tenang walau hatinya juga tidak karuan.

Hati axel yang tadinya hampir berhenti berdetak kini sudah bisa menstabilkan nya lagi berkat dokter tersebut.

"Saya juga ikut bahagia,semoga stella bisa sembuh total dan saya akan berusaha semaksimal mungkin" dokter tersebut bersuara kembali kala melihat semua nya sangat tenang setalah penjelasan nya tadi.

"Saya mohon dok,lakukan apa pun asalkan anak saya sembuh dok"mohon axel sambil menunduk dengan kedua tangan di depan dada.

"Tenang saja saya sudah kenal stella dari 2 tahun lalu dan dia sudah saya anggap seperri anak saya sendiri"

"Kalau begitu saya pamit dulu,dan mohon administrasi nya di urus,saya pamit dulu" ujar dokter tersebut mengingat kan administrasi stella dan pamit untuk mengurus pasien lain nya.

"Belvin"teriak berlin mami belvin.

Semua yang mendengar itu langsung menoleh ke arah sumber suara dan alhasil mereka melihat seorang wanita paruh baya yang masih memakai baju priama tidur.

"Sayang gimana stella? Stella baik-baik aja kan vin?"tanya berlin sangat khawatir.

"Iya mi,El baik baik aja.tapi kenapa mami masih memakai piama tidur?apa mami blom mandi waktu mau kesini?"tanya belvin yang memperhatikan penampilan maminya.

"Mami pas bangun ke ingat El bakal kemo jadi mami lupa mandi vin,maklumin lah orang juga lagi khawatir"jelas berlin yang membuat semua nya ketawa.

Berlin langsung melihat raka yang dia yakini abis menangis kejar,lalu berlin langsung mendekati raka sambil memeluknya erat.

"Udah jangan nangis lagi okayy? Udah ada mami di sini" ucap berlin menenangkan raka.

Raka yang tadi sudah berusaha agar tegar dan tidak menangis lagi,kini lagi lagi raka menangis karna mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang sedang berusaha menenangkan nya.

Axel melihat itu ikut menangis,terharu karna masih ada orang yang mau membagi kasih sayang kepada anak nya.Axel tau betul dan sangat paham kesepian di tinggal seorang ibu.

"Mi,raka takut hiks"raka menangis dalam peluk berlin seakan menyalurkan ketakutan nya kepada berlin.

"Mami tau sayang,tapi raka harus kuat buat jagain El sampai El kita sembuh. Ya kan vin?" begitulah cara berlin menenangkan raka.

"Belvin aja gak sedih masa abang nya kalah sama adeknya"gurau berlin sambil menenangkan raka.

"Bukan nya belvin gak sedih mi,tapi kalau belvin ikut nangis siapa yang bakal nenangim bang raka sama sahabat bervin raga" batin belvin

Stella Gabriela A [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang