23

3K 128 19
                                    

Sampai di kamar,raga langsung membaringkan badan stella dengan hati-hati. Stella yang masih diam diam tak bersuara bahkan tak melirik raga sedikit pun.

Perlahan raga duduk di tepi ranjang stella dan memerhatikan stella yang membuang wajahnya dengan keadaan masih menangis.

"Duduk dulu,gw mau peluk"ujar raga sambil menarik tangan stella lembut untuk mendudukan nya.

"Udah jangan nangis lagi"ucap raga memeluk stella sambil mengusap punggung stella.

Tak ada jawaban atau balasan dari stella membuat raga melerai peluknya.

"Kenapa?marah sama gw?"tanya raga sambil menghapus air mata stella.

"Mau putus aja hiks"balas stella tiba-tiba membuat raga yang mendengarkan nya langsung mematung.

"GAK!"tegas raga sambil memeluk stella lagi."Gw gak bakal pernah mau! Jadi lo gak usah aneh-aneh!"balas raga dengan pelan namun penuh tekanan di setiap kata-katanya.

Lagi-lagi stella tidak membalas pelukkan raga.Raga langsung mengambil tangan stella dan melingkar kan nya di punggunya sendiri namun lagi-lagi stella menolak.

"Bukan nya kak raga pacarin stella cuma kasihan hiks? Jadi buat apa di terusin? El emang sayang sama kak raga tapi El gak mau kal raga terpaksa sama El! Hikss"

"Dan juga El gak mau penyakit El samakin memburuk cuma gara-gara mikirin kakak,El udah sadar dan El mau kemo buat kak raka dan papa walau kak raga gak jadi pacar El lagi hiks"jelas stella panjang lebar.

Mendengar siap kata stella membuat hati raga sakit,dan raga menyesal sudah berbicara yang tidak-tidak dengan stella tadi.

"Lo milik gw sampai kapan pun,dan lo juga harus tau! Ge gak pernah kasian untuk pacaran sama lo,karna emang dasarnya hati gw udah jatuh sama lo jadi lo jangan pernah aneh-aneh mikir yang ngak-ngak!!"

"Dan gw bakal selalu ada buat lo sampai kapan pun!"jelas raga yang masih belum melepas pelukan nya Dengan stella.

"Trus kenapa kak raga ngomong kayak tadi hiks"

"Gw khawatir sama lo,maafin gw karna ngomong yang bikin lo salah paham dan sakit hati"raga sambil mencium puncak kepala stella.

"J-jadii kak raga gak bakal tinggalin El kan?"tanya stella sambil mendongakan kepalanya keatas agar bisa manatap wajah raga.

"Ngak sayang"

Cup

Raka mengecup bibir stella dan memelukan nya lagi.Stella yang mendengar itu hatinya seakan membaik dan kini stella sudah membalas pelukan raga.

"Jangan pernah main benda tajam lagi okee?"stella langsung mengangguk.

"Ganti baju dulu baru tidur,sana ke toilet gak pake lama.abis itu gw obatin luka nya"jelas raga sambil melerai peluknya.

Stella langsung beranjak menuju kamar mandi untuk bersih-bersih dan mengganti pakaian nya.

Raga yang sibuk mencari kotak P3K di laci-laci kamar stella malah menemukan pil yang berwarna putih yang raga yakin sekali dengan obat ini adalah obat tidur.

Kini raga yang memegang kotak pil dan P3K sembari menunggu stella keluar dari toilet.

Stella keluar dengan baju tidurnya dengan lengan pendek sehingga menampakan bekas jahitan goresan dan juga robekan pergelangan tangan nya yang baru di lakukan stella tadi.

Ini pertama kalinya raga melihat luka-luka pada lengan stella,selama ini raga hanya mengetahui tanpa melihat seberapa parahnya.

Stella yang melihat raga memegang kotak yang stella sangat tau itu apa langsung terkejut.

Stella Gabriela A [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang