34

3.8K 78 6
                                    

Belvin yang sedari tadi binggung harus melakukan apa tiba-tiba belvin sangat merindukan Stella dengan cepat Belvin meraih jaket berlogokan BURUNG ELANG dengan tulisan dibawahnya REVOLVER lalu memancas gas nya menuju rumah Stella yang kini sudah menjadi Adiknya.

"Woi Bang,kangen gw sama El"diperjalan manuju kamar Stella Belvin melihat Raka di ruang keluarga menonton TV.

Raka tau bahwa sebelum Belvin masuk Raka sudah menebak itu adalah Belvin,dan benar saja.

Sebetulnya Raka masih sangat marah perihal hal yang terjadi beberapa waktu lalu,tapi stellah Raka pikir kembali ia tidak mau jika karna hal seperti ini akan membuat Raka dan Stella kembali seperti dulu,sungguh Raka tidak ingin lagi.

"El diatas,belum keluar lagi abis pulang sekolah kataknya lagi capek bangat dianya"ujar Raka memberi tau seadanya.

Belvin paham,Bukan paham apa yang Raka sampaikan tapi Belvin cukup peka bahwa Raka kali ini sangat kecewa apa lagi terhadap dirinya.

"Boleh ga gw keatas bang?"tanya Belvin lagi.

Raka menganggukan kepalanya mempersihkan Belvin menemui Adiknya.

"Gw harap cukup kejadian kemaren pertama dan terakhir untuk gw ataupun juga buat lo!!!"Jelas Raka penuh tekanan dan Belvin sangat mengerti maksudnya.

Belvin hanya diam,bukan takut pada Raka tapi ia menghargai.Melihat Raka yang meninggalkannya Belvin langsuang naik keatas menuju kamar Stella.

TOK TOK TOK

TOK TOK TOK

Tak kunjung menjawab Belvin akhirnya mencoba membuka pintu kamar Stella tapi naas nya terkunci,Belvin berlari menuju dapur untuk mencari Raka.

"Bang,I-itu gw rasa ada sesuatu yang ga beres,gak tau kenapa Gw khawatir El kenapa-napa"ucap Belvin yang melihat Raka sedang membuat bubur untuk Stella.

Tanpa Babibu Raka meninggalkan Belvin dibawah dan langsung berlari menuju kamar Stella yang tepat di samping kamarnya juga tentunya.

BRAAKKKK

"AAAHKKKHHHGGGG"teriak Raka berhasil mendobrak pintu kamar Stella sehingga membuat Belvin terkejut bukan main.

Kaki Raka merosot kelantai tepat di depan pintu yang berhasil didobraknya,seakan tidak lagi ada kakinya tenaga Raka merangkak layaknya  putus asa dengan air mata yang yang sudah deras,sangatt deras.

"T-tolong Vin gw mohon hikss g-gw g-gak k-kuuatt hiiks Vin g-gww harus g-gimana hhikss hhikss tolong- t-ol-ong hikkss Vin"

Diam!Belvin tidak bisa mengeluarkan apapun,sekedar sepatah kata saja rasanya bibir Belvin sangat kelu,kaku,seakan bisu.

30detik masih tetap sama belum ada pergerakan,belum bisa Belvin menelaaah yang dia lihat ini terjadi begitu cepat,sangat cepat seperti kilat.

Melihat Raka yang tak lagi mampu melakukan apa apa,Berlvin membantu Raka agar dapat meraih Stella yang tergeletak dengan belumuran darah,pisau dan obat-obatan.

"Gw gak becus ya,g-gw hikss g-gw gak b-bbisa hikss g-ak bisa j-ja-ga EL vin hikkss hikss"Raka masih masa,tangis ini sangat pilu di indra pendengaran Belvin.

"Udah ya bang,gw gak kuat kalo lo gini.G-gw juga gak tau harus lakuin apa"ucap Belvin menepuk bahu Raka.

Melihat Raka mendekap Stella,kini Belvin mencari nama seseorang di benda pipihnya untuk dihubungi,tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Aahhhh

Sial

"Lo kemana anj,gw lagi butuh lo"lirih Belvin,lagi-lagi seseorang yang dihubungi tak juga kunjung menjawab.

Stella Gabriela A [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang