20. Kartu🕳️

1.4K 117 3
                                    

Bagian dua kosong
.
.
.

Absen pake emot love 🤍

Udah mandi belum?

Tandai typo ya 👀

Follow RosianaSalma

'Saatnya jam istirahat dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Saatnya jam istirahat dimulai. Silakan menikmati tempat yang tersedia di sekolah kita.'

Suara speaker sekolah sudah berbunyi. Beberapa murid keluar dari kelasnya menuju kantin akibat perut yang mulai keroncongan.

Arin merasa waktu sekolahnya kini terasa tenang. Dan tentunya juga aman. Jika murid yang lain sibuk untuk mencari makanan enak. Maka Arin kini tengah sibuk mencari angin segar. Sepertinya rooftop adalah pilihan yang tepat.

Perlu sedikit hiburan untuk beristirahat sejenak sebelum kembali dengan lembar ujian sekolah.

Melihat murid yang lalu lalang menjadi kesan tersendiri bagi Arin ketika memandangnya dari ketinggian. Kedua tangan Arin kini bertumpu pada pembatas sambil menggenggam kartu yang semalam dia temukan.

 Kedua tangan Arin kini bertumpu pada pembatas sambil menggenggam kartu yang semalam dia temukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambar hanya pemanis)

Kartu ini berisi tanda pengenalan. Seperti kartu nama namun atas nama Kelab Joshon. Di sana juga tertera nomer yang bisa dihubungi jika tertarik.

Tapi ada satu kata yang kini Arin pikirkan. Dan tentunya menyangkut gadis-gadis yang semalam di seret paksa. Arin menggenggam kartu nama itu. Kenapa dia sangat penasaran apa yang terjadi dengan gadis-gadis itu?

Sensasi hangat menyentuh permukaan kulit tangan, Arin menoleh. Satu porsi mie ayam yang masih mengepul  terpampang jelas di hadapan Arin, menggantung di tangan seseorang yang wajahnya terhalang mangkuk mie ayam tersebut.

"Gimana ujiannya, lancar?"

Arin mengangkat alisnya.

Perlahan mangkuk itu turun dan memperlihatkan wajah wali kelasnya yang menyebalkan. Kenapa dia ada di sini? Hah! Arin memalingkan wajahnya. Enggan sekali tatap-tatapan dengan pak Arfan.

BEKAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang