29. Kembali ke kelab🕳️

1.4K 105 7
                                    

Bagian dua sembilan
.
.
.

Absen!

Tim CEO apa duda?

Hahaaa

Janagn follow! RosianaSalma

Ingat!

Larangan adalah perintah!

Tandai typo!

"Lo tuh kenapa hah!! Dikit-dikit mual dikit-dikit muntah! Bosen gue liat Lo keluar masuk kamar mandi," gerutu Daniel karena merasa tidak nyaman dengan apa yang Arin lakukan malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tuh kenapa hah!! Dikit-dikit mual dikit-dikit muntah! Bosen gue liat Lo keluar masuk kamar mandi," gerutu Daniel karena merasa tidak nyaman dengan apa yang Arin lakukan malam ini.

Namun tiba-tiba sekelebat pikiran kini hinggap di kepalanya. "Lo hamil?" Tanyanya terkejut. Daniel mencengkram erat dagu Arin.  Gimana bisa Arin hamil sedangkan wanita itu sudah meminum pil. "Lo sengaja biarin cebong gue jadi di dalem? Hah? Biar apa? Biar Lo bisa gue nikahin gitu?"

Arin hanya diam. Dia sangat malas meladeni Daniel. Memang Daniel sudah tidak sekejam dulu. Tapi tetap saja, sikap dan sifatnya masih membuat Arin kesal. Lalu sekarang dia menuduh Arin hamil? Yang benar saja!

"Enggak ya! Gue gak hamil! Mana sudi gue hamil anak Lo!" Akhir-akhir ini Arin memang agak kurang sehat badan, sering mual juga. Tapi bukan berarti sering mual dan muntah karena hamil.

"Bagus deh kalau begitu. Tapi Lo beda rasa akhir-akhir ini." Daniel memikirkan sesuatu, seolah yang tengah di pikirannya kali ini benar-benar dia rasakan.

"Lo lebih ranum dari pada biasanya."

****

Malam ini pak Arfan dan dia akan kembali mendatangi kelab Joshon. Pak Arfan bilang dia ingin tahu, benar apa tidak kalau kakaknya memang wanita malam di kelab ini.

Arin kesal!

"Kenapa bapak tidak pesan saja wanita malam. Kita jadi lebih mudah buat masuk ke gedung ini!"

Mendengar itu, seluruh tubuh pak Arfan merinding. "Gak! Saya trauma."

Arin memutar bola matanya malas. Segitu doang dia bilang trauma? Lalu bagaimana dengan Arin yang setiap malam dapat hukuman dari Daniel. Apalagi besok malam. Arin pasti akan di perlakukan tidak baik karena malam ini kembali kabur bersama pak Arfan.

Luka memar masih banyak yang menempel di tubuh Arin. Luka memar karena Daniel memukulnya waktu dua malam bolos. Terasa perih namun Arin sudah biasa. Sudah tidak ada rasa takut akan sosok Daniel. Tapi tetap saja! Status Arin masih dalam kurungan Daniel sehingga dia belum bisa melawannya.

Bau asap rokok kini tercium. Arin sempat tersedak, namun dengan cepat dia membungkam mulutnya sendiri.  Hingar bingar musik masih terasa di sini, namun bedanya tidak lampu yang menerangi. 

BEKAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang