12. Tangisan malam🕳️

2.5K 158 4
                                    

Bagian satu dua
.
.
.

Absen pake emot warna hitam👉🏿

Ketemu hewan apa aja hari ini?

Tandai typo 👀

Jangan lupa follow yak RosianaSalma

Langakah kaki lebar kini sedang tergesa-gesa melewati lorong sekolah yang sangat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langakah kaki lebar kini sedang tergesa-gesa melewati lorong sekolah yang sangat sepi. Di ikuti dengan dua panitia OSIS berlari di belakangnya. Sungguh! Ini kejadian yang paling tidak manusiawi di sekolah ini.

Tadi pak Arfan tengah memeriksa beberapa catatan siswa yang telat mengumpulkan buku di kantor, sembari menunggu acara selesai. Baru saja dua buku yang dia beri tanda tangan. Panitia OSIS yang bertugas melaporkan bahwa sekarang tengah ada kejadian yang tidak mengenakan.

Tanpa banyak bertanya, pak Arfan langsung melesat ke pusat acara. Karena wajah panitia OSIS itu terlihat tegang, pak Arfan menebak ini bukan hal sepele.

Bola matanya melebar saat menangkap siswinya tengah ditelanjangi.

"BERHENTI!"

Hampir saja bra yang Arin kenakan lepas dari tempatnya. Suara pak Arfan sukses menghentikan gunting yang mau bekerja.

Daniel berdecak. Apa lagi ini? Ada yang mau mengganggu permainannya lagi.

"Paul lempar bom nya sekarang!"

"Aaaaaa."

"Ayo pulang."

"Jangan lempar dulu."

Para siswa banyak yang berhamburan menjauh, tapi masih ada juga yang betah menonton. Mendengar bom akan segera diledakkan tentu saja banyak yang panik.

"Hentikan sekarang juga!" Pak Arfan masih mencoba untuk tenang, menormalkan suaranya agar tidak terlalu tinggi. Menghadapi murid bandel seperti ini memang bukan keahliannya. Tapi bagaimana lagi?
Melihat siswi sekolah ini dilecehkan, sedikit menggores hatinya.

"Siapa Lo?" Tantang Daniel menjauh dari Arin untuk mendekat ke arah pak Arfan."kita pernah ketemu sebelumnya? Wajah Lo kaya gak asing di mata gue."

"Saya tahu kamu, tapi kita tidak pernah bertemu sebelumnya!"

"Gak usah banyak bacot. Pulang sana, kelonin tuh istri sama anak Lo, gak usah ngurusi gue. Gimana kalau bini Lo tahu kelakuan bejad Lo di kelab waktu itu?"

BEKAS [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang