ALSHEILA || PART 38

738 59 0
                                    

Happy Reading.

•••

Saat ini, Sheila yang berada di kamarnya, dengan tangan yang memegang 1 gelas wine dan tangan satunya terdapat pisau lipat.

"Haha terlalu menarik,"ucap Sheila terkekeh pelan.

Lalu Sheila meletakkan winenya di meja, dia menatap kertas yang ada di meja dan menggambilnya.

"Terlalu murah,"maki Sheila, yang menatap kertar itu.

"Murahan banget lo buat kaya gini,"gumam Sheila, lalu meletakkan kembali kertas itu di meja.

Gara yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Sheila, membuat Sheila berdecak kesal.

"Ngapain ada disini?"tanya Sheila.

"Tidak ada, hanya ingin melihat kamarmu saja,"balas Gara.

Sheila berdecak kesal, lalu melemparkan pisau lipatnya ke arah Gara. Tapi, Gara menangkap pisau lipatnya.

"Tidak kena,"ucap Gara.

Sheila memutar bola matanya malas menatap Gara, lalu dia menyimpan kertas itu di laci kamarnya.

"Kau bisa keluar dari kamarku Papa?"tanya Sheila.

"Tidak."

Sheila menghelah nafas pelan, lalu tidak berbicara lagi dengan Gara yang menurutnya menyebalkan.

"Kamu tidak ingin berlatih lagi?"tanya Gara.

"Tidak."

Gara mengangguk pelan, dan menatap Sheila yang sedang menatapnya datar. Bahkan, Sheila menatapnya sangat datar dan itu membuat Gara tersenyum miring.

Sheila menatap intens Gara dengan wajah datarnya, bahkan Sheila menatap kalung yang berbentuk 2 Ular dan mahkota di atasnya.

"Jangan senyum! Senyummu jelek,"maki Sheila.

"Mulutnya minta dirobek,"sinis Gara.

"Robek saja, tapi kaki Papa yang akan Sheila patahkan,"sinis Sheila.

Tatapan sinis dari Sheila, membuat Gara berdecak kesal. Lalu dia keluar dari kamar Sheila, meninggalkan Sheila sendirian.

"Papa gue atau bukan sih,"gumam Sheila menggeleng pelan.

Sheila menggambil jaket yang ada di walk in closet miliknya, lalu dia memakainya. Kemudian Sheila keluar dari kamarnya dan berjalan menuju Garasi untuk menggambil motornya.

Sheila naik ke atas motornya dan menjalankannya pergi dari area Mansionnya.

•••

Reygan yang berada di Mansionnya, bersama kedua orang tuanya yang sedang duduk di sampingnya.

"Sekolah kamu bagaimana Rey?"tanya Kenan papa Rey.

"Baik-baik saja,"balas Reygan acuh.

Kenan mengangguk pelan, lalu menggelus surai rambut Alena yang ada di sampingnya.

"Papa kapan pulangnya?"tanya Rey.

"Tadi malam."

Rey mengangguk singkat, lalu meletakkan kepalanya di paha Alena yang sedang menonton televisi dan membuat Alena tersentak. Lalu Alena menggelus rambut Reygan yang tidur di pahanya.

"Pa, ada cewek cantik,"beritahu Reygan.

"Siapa?"

"Dia Sheila, Pa. Dia cewek cantik setelah Mama,"ucap Reygan.

Kenan tersenyum tipis menatap Reygan yang tidur di paha Alena, bahkan Alena sekalipun tersenyum ke arah Reygan.

"Rey, suka?"tanya Alena.

ALSHEILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang