Jgn lupa vote, komennya di setiap paragraf.
Happy Reading.
•••
Pukul 02.30 malam, Sheila masih berada di balkon kamar dengan pistol yang ada di tangannya. Dia mengambil hoodie dan bandana hitam berwarna hitam dan memakainya. Kemudian Sheila meloncat dari atas balkon kamarnya. Dia berjalan santai menuju Gerbang mansionnya dengan memakai hoodie dan pistol yang ada di saku hoodie-nya.
Sheila membuka Gerbang mansionnya dan berjalan keluar dari mansion, dia berjalan sendirian dengan tatapan datarnya.
"Fuck!"
Sheila menggumpat pelan menatap jalanan yang sangat sepi dan hanya beberapa penggendara. Dia menelisik seseorang yang dia kenal, Sheila menyeringai pelan.
Ckrekk
Sheila memotret cowok itu dan terkekeh pelan, dia mematikan Hanphone-nya setelah memotret cowok itu.
"I'm much smarter than you, damn it."
Sheila tertawa pelan, dan melanjutkan jalannya mengikuti cowok itu. Tangan Sheila di masukkan ke dalam saku hoodie.
Sheila mengikuti cowok itu dengan menutupi kepalanya menggunakan tudung hoodie dan dengan wajah yang tertutupi bandana hitam yang hanya memperlihatkan matanya saja.
Sheila mengikuti cowok itu yang masuk ke dalam hutan. Dengan langkah pelan, Sheila berhenti ketika cowok berbicara dengan seorang gadis di depannya.
"Lo mau apa ke sini? Lepasin gue,"sentak gadis itu.
"Nggak. Susah-susah gue nangkap lo, yakali mau gue lepasin gitu aja. Nggak akan gue lepasin lo,"ujarnya.
Sheila berdecih sinis menatap cowok itu, dia masih memperhatikan mereka berdua dengan tangan yang sudah memegang pistol.
"Brengsek lo, sialan,"bentak gadis.
Dia tersenyum remeh menatap gadis itu sebelum mendekat ke arah gadis itu.
Sheila menatap apa yang di lakukan cowok itu, segera berjalan menghampiri cowok itu dengan pistol di tangan.
"Wow, What are you doing here?"
Pertanyaan terlontar dari mulut Sheila, membuat gadis dan cowok itu menatap ke arah Sheila yang berjalan ke arah mereka berdua.
"Lo siapa? Buka bandana lo,"sentaknya.
Kekehan sinis dari Sheila yang di dapatkan cowok itu, tangan cowok itu menggepal kuat menatap Sheila yang ada di depannya.
"Renzi, Renzi."
Sheila menggeleng pelan menatap Renzi yang ada di depannya. Ya, Sheila mengikuti Renzi dan mendengarkan pembicaraan Renzi dan gadis itu.
"Kalau gue kirim ke saudara lo enak kali ya,"ujar Sheila terkekeh.
"Jangan macam-macam lo,"serkas Renzi.
Sheila terkekeh pelan menatap Renzi yang berdiri di depannya, dia memasukan pistol di saku hoodie-nya. Gadis yang menatap Sheila, menyeringai dengan terkekeh pelan. Tapi Sheila menatapnya dengan kekehan sinis.
"Lo tahu, barang yang lo sembunyikan akan terbongkar apabila ada yang memberitahukannya. Kaya lo sekarang, yang sedang menyimpan rahasia,"ucap Sheila di akhiri kekehan sinis.
Renzi tahu ucapan Sheila tadi, dia menggumpat pelan menatap wajah Sheila dengan tangan yang terkepal kuat.
"Sialan lo,"umpat Renzi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHEILA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Alsheila Chrysa Axezertar panggil aja Sheila,si cewek dingin,cuek dan judes. Sheila cewek yang susah di dekati. Siapa saja yang menatap mata Sheila akan bergidik n...