Happy Reading.
•••
Sheila menatap mereka bertiga dengan tatapan datar, dia melepas perban putih yang ada di tangannya dan membuangnya begitu saja. Sheila membiarkan memar yang ada di tangannya.
"Lo lepas perbannya?"tanya Sarga.
"Iya."
Sheila menatap datar Sarga yang menatapnya, lalu dia menatap memar yang ada di tangannya.
"Udah nggak sakit juga,"lanjut Sheila. Sarga mengangguk pelan.
Sarga menggelus pelan tangan Sheila yang memar, dia menatap memar itu dengan tatapan datar.
"Lain kali, jangan keras-keras nonjoknya,"tegur Sarga. Sheila hanya mengangguk pelan.
Sheila menatap luka memar yang ada di tangannya itu dengan tatapan datar.
"Cuma memar, lebay banget,"ucap Sheila.
Sarga menggeleng pelan mendengarkan itu, lalu dia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju bunga mawar putih yang tidak jauh dari mereka berempat.
Sheila yang menatap Sarga, hanya acuh. Dia membuka ponselnya yang sejak tadi berbunyi, dia menatap Lockscreen ponselnya yang menampilkan pesan dari Reygan. Lalu Sheila membuka pesan dari Reygan.
Reygan
| kta Violla tngn lo luka, skit g?AlsheilaZmra
| gaSheila meletakan ponselnya di sampingnya, dia menatap Sarga yang berjalan dengan membawa mawar hitam yang ada di tangan Sarga.
Sarga duduk di samping Sheila dan meletakan mawar putih di telinga Sheila. Dia tersenyum tipis.
"Cantik,"puji Sarga.
Sheila memutar bola matanya malas. Dia menatap datar Sarga yang duduk di sampingnya. Lalu Sheila menatap ke arah lain dengan mawar putih yang ada di telinga Sheila.
Kemudian Sarga menggeluarkan ponselnya, dia membuka ponselnya dan menekan aplikasi kamera dan di arahkan ke Sheila. Lalu Sarga mengambil foto Sheila dengan Sheila yang menatap ke arah lain.
Sarga menatap foto Sheila yang ada di galerynya dengan tersenyum tipis. Sarga menyimpan ponselnya kembali dan menatap ke arah Bara dan Rean yang duduk di sampingnya.
"Pistol lo berdua, lo isi peluru beracun?"tanya Sarga.
"Hm, tapi cuma sedikit,"balas Rean. Dan Bara mengangguk mengiyakan ucapan Rean.
"Nggak semua?"tanya Sheila.
"Nggak. Maybe cuma 10 peluru beracun, yang lainnya peluru yang dari Om Gara sama Daddy,"balas Bara.
"Peluru beracunnya juga udah gue campur racun ular,"sahut Rean. Sheila dan Sarga mengangguk pelan.
Bara menatap Sheila yang duduk di sampingnya, dia menggelus rambut panjang Sheila dengan tatapan datar.
"Terus, kalau lo berdua?"tanya Bara.
"Sama!"
"Tapi bedanya, peluru beracun kita ada 15,"ucap Sarga. Bara dan Rean mengangguk pelan.
Sheila berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam mansion meninggalkan mereka bertiga yang berada di taman belakang mansion.
Sheila melirik sekilas ke arah mereka betiga dan melanjutkan jalannya. Sheila memasukan ponselnya ke dalam saku celana dan tangan kiri yang memegang pisau lipat.
Sheila melihat Evander dan Gara yang duduk di sofa yang sedang berbicara. Lalu dia berjalan mendekat kedua pria yang berbeda umur itu.
Sheila duduk di samping Gara yang sedang berbicara bersama Evander.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSHEILA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BERI VOTE, KOMEN DAN JADILAH PEMBACA YANG BIJAK] Alsheila Chrysa Axezertar panggil aja Sheila,si cewek dingin,cuek dan judes. Sheila cewek yang susah di dekati. Siapa saja yang menatap mata Sheila akan bergidik n...