Aku benar-benar berada dalam mimpi yang menyenangkan dan aneh sekarang.
Meskipun aku sangat-sangat menyadari bahwa ini bukanlah mimpi melainkan kenyataan. Ke-nya-ta-an. Namun, kenyataan ini terlalu indah bagiku yang berpikiran akan terus tinggal di balik jeruji sempit, gelap, pengap, dan tidak nyaman.
Topik gosip pasti akan mengatakan hal seperti ini: "Mantan Tuan Putri Serethy Matria, putri kedua dari kerajaan Matria yang sudah jatuh, kembali memulai kehidupan nyaman dan mewahnya di Kerajaan Asher, Kerajaan yang mengalahkan Kerajaan Matria."
Sial. Tapi tidak terlalu sial. Setengah sial.
Ketika bangun dari tidur di balik jeruji besi di pagi hari, banyak pelayan yang menyambutku sambil membungkukkan badan mereka dalam-dalam, lalu mengatakan, "Selamat pagi, Tuan Putri Serethy."
Aku heran kenapa mereka tetap memanggilku Tuan Putri dibandingkan Nona karena aku adalah mantan Tuan Putri.
Lalu mereka membawaku—menyeretku—ke istana megah yang aku tidak tahu namanya.
Aku lalu dimasukkan ke dalam bak mandi dengan sabun wangi, dimandikan dengan susu dan bunga, lalu pelayan memijat tubuhku, memberiku perawatan pada tubuhku yang tidak aku mengerti. Pokoknya, segalanya sangat nyaman dan membuatku rileks hingga aku terlena.
Setelah itu, aku didandani dengan gaun paling mewah dan rambutku yang berwarna merah muda ditata.
Ini sangat menyenangkan hingga rasanya seolah bermimpi.
"Tunggu, kenapa aku dibawa ke sini?" tanyaku setelah memperoleh kembali akal sehatku karena kenyamanan ini begitu memabukkan.
Aku adalah tawanan perang, harusnya aku tetap berada di jeruji besi yang kecil dan gelap di penjara bawah tanah, bukan istana mewah seperti ini.
"Dengan segala hormat, Jelena ini akan menjawab," kata salah satu pelayan yang sibuk dengan gaunku. "Yang Mulia Raja memerintahkan pelayan-pelayan di Istana Kebahagiaan untuk melayani Tuan Putri Serethy dan memerintahkan Tuan Putri untuk terus tinggal di Istana Kebahagiaan ini."
Raja? Ini pasti kerjaan si bajingan gila!
"Tunggu, aku adalah tawanan perang. Kenapa aku harus didandani dengan mewah? Dan aku bukan Tuan Putri. Kerajaanku sudah jatuh."
"Dengan segala hormat, Jelena ini akan menjawab."
Dan kenapa dia mengulang kalimat itu seperti robot?
"Karena Yang Mulia Raja tertarik pada Anda, Tuan Putri Serethy. Dan Yang Mulia Raja baru saja mengumumkan kepada publik bahwa Anda adalah Tuan Putri Kerajaan Asher yang baru."
Hahhh?! Apa katanya? Jadi Tuan Putri Kerajaan Asher?
Bajingan gila sialan itu! Kenapa dia memutuskan sesuatu dengan seenak jidat?
"Apa? Aku tidak tahu apa pun mengenai hal ini. Bagaimana bisa Yang Mulia Raja melakukan hal ini padaku?"
"Dengan segala hormat—"
"Langsung jawab saja."
"Baik, Tuan Putri. Seperti yang sudah saya katakan, Yang Mulia Raja sangat tertarik dengan Anda."
" Di mana baj—maksudku, di mana Yang Mulia Raja sekarang? Aku akan menemuinya."
"Yang Mulia berada di ruang kerjanya sekarang."
"Iya, dan di istana mana ruang kerjanya?"
"Istana Kebahagiaan, Tuan Putri."
Hah? Tunggu, istana ini kan istana di mana aku didandani!
KAMU SEDANG MEMBACA
END | I Will Avoid the Death Flag [Terbit]
Historical FictionAku menjadi tawanan perang ketika membuka mata. Takdir sialan apa yang membawaku masuk ke dalam novel gila yang kulemparkan keluar jendela setelah aku membacanya?! Mau bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan diriku sendiri disiksa oleh dua orang gi...