Viten tidak tahu mengapa dia tidak bisa merasakan ketenangan di dalam hatinya. Satu-satunya yang Viten rasakan setelah melihat punggung Serethy menghilang di balik pepohonan hutan adalah perasaan pelik yang kian membuat hatinya resah.
Akan tetapi, Viten melakukan yang terbaik untuk menutupi kelemahannya di depan wajah para bangsawan. Karena itu akan berbahaya.
Bangsawan adalah alat bagi Viten. Namun, alat tersebut bisa menjadi kekuatan terbesarnya atau bisa berbalik menjadi musuhnya. Hal ini membuat Viten perlu memasang wajah dan senyuman palsunya di hadapan mereka. Viten tidak bisa menunjukkan keresahannya secara publik, tanpa terkecuali.
Viten melakukan hal yang sama dalam prosesnya menjadi seorang raja. Hal itu membuatnya merasa muak.
Namun tiba-tiba, seseorang hadir di dalam kehidupannya. Itu adalah pribadi yang bebas sehingga Viten bisa menunjukkan pribadinya yang asli di hadapannya tanpa perlu khawatir. Sebagaimana dia bebas membuka sayapnya, terbang di angkasa, lalu bebas menari-nari di sana.
"Yang Mulia."
Viten tersentak kecil.
"Apa ada yang salah? Anda melamun."
Oh. Viten lupa. Dia sedang dalam perbincangan dengan Count Cliterion.
"Maafkan aku, Count. Aku hanya sedang khawatir," balas Viten dengan senyuman teduh.
"Oh? Apa Anda mengkhawatirkan Tuan Putri atau Nona Clare, Yang Mulia?"
Viten hampir memberikan reaksi ketika nama Clare disebutkan, tetapi dia menahan diri.
"Tentu saja aku mengkhawatirkan kedua kandidat calon ratu. Keduanya adalah masa depan Asher, bagaimana mungkin aku tidak mengkhawatirkan mereka, bukan?"
Sudut mata Viten melihat Cioten yang bermain-main dengan nona muda bangsawan, bahkan dia ikut andil dalam pesta teh kecil itu. Dasar kekanakan, tetapi Viten menyukai sisi Cioten yang bebas tanpa terkekang seperti ini.
Viten kembali mengalihkan atensinya pada Count.
"Anda sangat benar, Yang Mulia. Tuan Putri dan Nona Clare merupakan masa depan Kerajaan Asher, mereka sangatlah berharga." Count Cliterion tertawa kecil. "Dan Yang Mulia, saya sebelumnya belum berterima kasih pada Anda karena telah memilih putra saya untuk menjadi ksatria penjaga Tuan Putri."
"Itu bukan masalah yang besar. Tuan Putri rupanya memiliki ketertarikan yang rumit dengan Sir Derick, sehingga aku menjadikan Sir Derick sebagai ksatria Tuan Putri."
"Ya, itu mungkin karena putra saya adalah orang pertama yang ditemui Tuan Putri setelah dijebloskan ke dalam penjara. Saya tidak memiliki maksud buruk, Yang Mulia. Justru saya senang jika darah Cliterion akhirnya dapat berguna bagi garis keturunan Kerajaan Asher."
Viten hanya mengangguk kecil, masih dengan senyuman palsunya. Count Cliterion terlalu mengunggulkan keluarganya sehingga nyaris seperti menjilat Viten.
Semua bangsawan di mata Viten adalah makhluk yang sama. Mereka mencari kekuatan dan ingin merangkulnya seorang diri. Manusia memang selalu tidak bisa puas hanya dengan apa yang mereka miliki saat ini.
"Berapa lama waktu telah berlalu?"
"Dua puluh menit, Yang Mulia."
Sepuluh menit lagi waktu kompetisi untuk kedua kandidat ratu akan berakhir. Namun, baik Serethy maupun Clare, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka menyelesaikan kompetisi.
"Waktu-"
Kalimat Viten terpotong ketika cahaya menyilaukan memenuhi visinya.
Tidak hanya Viten, tetapi seluruh bangsawan yang ada di sana berteriak terkejut ketika cahaya menimpa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
END | I Will Avoid the Death Flag [Terbit]
Fiksi SejarahAku menjadi tawanan perang ketika membuka mata. Takdir sialan apa yang membawaku masuk ke dalam novel gila yang kulemparkan keluar jendela setelah aku membacanya?! Mau bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan diriku sendiri disiksa oleh dua orang gi...