Mengetahui bahwa Clare adalah kandidat ratu kedua membuatku terdiam.
Wanita gila itu? Orang yang mendambakan cinta Viten di novel, tetapi tidak pernah mendapatkannya hingga Serethy mati?
Kenapa? Maksudku, kenapa alur novelnya melenceng jauh?! Yah, tidak apa-apa, sih, asalkan aku tidak disiksa oleh tokoh-tokoh di novel ini. Namun, bukannya disiksa secara fisik aku malah disiksa secara mental.
Lihat saja, begitu banyaknya orang yang menghadiri pesta perjamuan di Mansion Duke Cyrill dengan Clare sebagai tuan rumahnya.
Wanita itu benar-benar menyebar undangan pada hampir seluruh bangsawan untuk hadir di pesta perjamuan yang digelarnya. Tentu saja, tujuannya untuk mengonfirmasi kebenaran akan firman kedua mengenai dirinyalah yang merupakan kandidat ratu kedua yang menjadi topik panas di seluruh Kerajaan Asher.
Sementara itu, Clare sendiri masih belum terlihat di pestanya. Seolah menunjukkan bahwa dialah orang yang paling penting di dalam pesta ini sehingga dia memutuskan untuk tiba paling akhir.
Saat ini, aku sedang diajak bicara dengan nona-nona bangsawan lainnya. Sir Derick juga berdiri di sampingku untuk menjagaku dari gangguan apa pun.
"Saya lebih memilih Tuan Putri untuk menjadi ratu ke depannya," ujar seorang nona bangsawan yang kelihatannya sangat polos, tetapi malah mengatakan hal yang amat sangat menyeramkan buatku.
Menjadi ratu dan memiliki bendera kematian lainnya? Tidak, terima kasih.
Aku hanya membalas kalimat nona itu dengan senyuman lembut. "Terima kasih atas dukunganmu, Nona Arley. Aku menghargainya. Tapi, kupikir kita harus melihat potensi Nona Clare terlebih dahulu sebelum memilihku?"
"Tidak!" Arley dan temannya secara bersamaan menggeleng. Dia lalu merendahkan suaranya. "Tuan Putri, ini sebenarnya adalah rahasia umum. Tapi Tuan Putri belum tahu sepertinya, jadi di Kerajaan Asher ada banyak rumor yang beredar mengenai Nona Clare."
"Rumor?"
Arley mengangguk. "Benar, Tuan Putri. Dan itu bukanlah rumor yang baik."
Gracelynn, nona bangsawan lainnya mengangguk cepat dan tegas. "Nona Clare sebenarnya adalah wanita yang kejam. Itulah sebabnya Yang Mulia tidak pernah ingin menikahi Nona Clare."
Arley melanjutkan, "Namun, Yang Mulia tidak bisa memutuskan pertunangan karena Duke Cyrill memiliki jasa yang besar terhadap penobatan Yang Mulia menjadi Raja."
"Itu benar, Tuan Putri. Dulu, Duke Cyrill selalu mendukung setiap pergerakan Yang Mulia. Jadi, sebagai balas budi, seharusnya Yang Mulia menikahi putri Duke Cyrill. Akan tetapi, melihat kepribadian Nona Clare, tentu Yang Mulia harus memikirkan berkali-kali mengenai hal ini."
"Itulah sebabnya yang mulia masih belum menikahi Nona Clare."
"Bahkan saya pernah dengar jika Nona Clare menjadikan satu paviliun sebagai ruang penyiksaan bagi para pelayan yang telah melakukan kesalahan."
"Tidak jarang, banyak pelayan yang meninggal secara mengenaskan di sana."
"Atau, Nona Clare pernah menjadi penyebab atas menghilangnya seorang nona muda bangsawan beberapa tahun yang lalu, tetapi karena pengaruh Tuan Duke Cyrill, Nona Clare bebas dari segala hukuman, ditambah Nona Clare baru berusia sembilan saat itu."
"Saya juga mendengar rumor itu saat saya masih kecil!" seru Nona Gracelynn, tercekat. "Katanya, nona muda bangsawan itu dibunuh dengan keji di paviliun khusus Nona Clare dan ketika nona muda itu meninggal, tubuhnya dimutilasi dan dibuang ke hutan untuk dijadikan sebagai makanan hewan buas."
Arley bergidik. "Nona Clare sangat menyeramkan, bukan? Dan jika Tuan Putri ingin tahu siapa nama nona muda yang dibunuh itu, namanya adalah So—"
Belum sempat nama nona muda itu disebutkan oleh Arley, pintu setinggi lima meter yang mengarah ke lantai pesta perjamuan terbuka. Lalu, di sana, munculah wanita gila itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
END | I Will Avoid the Death Flag [Terbit]
Historical FictionAku menjadi tawanan perang ketika membuka mata. Takdir sialan apa yang membawaku masuk ke dalam novel gila yang kulemparkan keluar jendela setelah aku membacanya?! Mau bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan diriku sendiri disiksa oleh dua orang gi...