Aku mendapat gelar saintess secara resmi setelah Viten mengatakan bahwa pendeta dari Kuil Dewi Matahari memanggilku.
Setelah penobatanku, mulai banyak rumor tak berdasar yang bertebaran. Rumor-rumor itu bersifat untuk menjatuhkanku dan memengaruhi khalayak untuk merubah persepsi mereka terhadapku.
Setelah penghukuman Clare, memang sebagian besar dari rakyat dan bangsawan mendukung keputusanku untuk menjadi Ratu. Akan tetapi, setelah aku dinobatkan menjadi saintess secara resmi, anehnya ada banyak kontroversi yang ditujukan padaku.
Rumor yang asal-usulnya tidak jelas pun makin menyebar dengan cepat, layaknya api yang disiram alkohol.
Rumor-rumor itu mengatakan hal seperti ini: bahwa aku adalah mantan Tuan Putri di Kerajaan Matria yang manja dan sama sekali tidak bisa diandalkan. Sehingga membebani tanggung jawab sebagai Ratu Asher padaku, akan membuatku kewalahan. Rakyat pun makin bertanya-tanya apakah aku benar-benar bisa memakmurkan kerajaan seperti yang dikatakan dalam firman Dewi?
Kemudian, ada masanya ketika aku mendengar bahwa aku sebenarnya merupakan sosok yang rendahan. Bahwa aku hanyalah seorang anak haram dari Ratu Matria dan Sepupu Raja, yang jelas-jelas dikatakan oleh Angelina bahwa itu cuma fitnah semata. Mendengarnya pun membuatku makin marah.
Ada pula ketika dikatakan di koran gosip murahan bahwa aku menggoda Raja untuk memenangkan posisi Ratu dan kekuatan suci cuma tipuan dan main-main.
Aku jadi ingin mencolok mata siapa pun mereka yang mengatakan bahwa kekuatan suci cuma main-main ketika kekuatannya sama sekali tidak main-main, alias itu kuat sekali.
Kata Angelina, mengapa Serethy yang asli tidak menyadari kekuatannya sendiri adalah karena kekuatan itu disegel oleh Angelina sendiri.
Hal ini disebabkan karena kekuatan yang Serethy miliki terlalu besar hingga mungkin saja akan membebani tubuhnya yang lemah saat itu. Hingga tiba kala aku diserang di kompetisi perburuan, segel Angelina dibuka separuhnya sehingga aku bisa mengeluarkan kekuatan suci dengan semestinya. Walaupun hanya separuh, jelas-jelas kekuatan itu kuat sekali.
Dan persetan dengan menggoda Viten. Yang kutahu adalah aku sama sekali tidak menggodanya dan aku tidak disiksa oleh bajingan gila itu. Ini yang terpenting.
Tiba-tiba, aku mendengar pintu kamarku diketuk. Setelahnya, Jelena memasuki kamarku.
Jelena menunduk singkat. "Tuan Putri, tamu Anda telah tiba. Silakan temui beliau di ruang tamu."
Aku menyeringai kecil. "Terima kasih, Jelena. Tunjukkan tempatnya padaku."
"Silakan ikuti saya, Tuan Putri."
***
Teh yang dituangkan ke cangkir klasik masih mengepulkan asap tipis kala aku meraih cangkirku dan menyesapnya perlahan.
Setelahnya, tak, aku meletakkan cangkir teh di atas tatakan dengan bunyi yang nyaring. Kemudian, mataku yang violet menyapu panorama hingga tiba pada sosok yang duduk di hadapanku.
"Tidak kusangka pada akhirnya Tuan Putri akan mengirimiku surat," ujar sosok itu, membuka percakapan untuk pertama kalinya. "Saya merasa sangat terhormat dan buru-buru datang kemari meski saya berada di wilayah Selatan Kerajaan Asher."
Aku mengulas senyum tipis. "Madam Kricia."
Kricia Voleyald, Countess Voleyald yang memiliki perusahaan koran gosip terlaris nomor satu di Kerajaan Asher. Koran gosipnya selalu memuat informasi mengenaiku sehingga koran gosipnya bisa menjadi populer seperti saat ini.
Ada alasan mengapa aku ingin menemuinya.
"Seharusnya kamu beristirahat saja terlebih dahulu. Mau bagaimanapun, bukankah wilayah Selatan berbatasan langsung dengan kerajaan lain sehingga jaraknya pun jauh dari sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
END | I Will Avoid the Death Flag [Terbit]
Historical FictionAku menjadi tawanan perang ketika membuka mata. Takdir sialan apa yang membawaku masuk ke dalam novel gila yang kulemparkan keluar jendela setelah aku membacanya?! Mau bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan diriku sendiri disiksa oleh dua orang gi...