10

23 4 0
                                    

Layaknya otomatis, seberapa malam aku tidur, aku tetap akan bangun di jam 04.30. Lekas aku sholat Shubuh dan mengerjakan beragam kegiatan pagi.

Barulah setelah siap untuk berangkat ke sekolah, aku pergi ke dapur.

"Kamu bimbingan 'kan? Cepet sarapan, ya. Jangan sampe terlambat lagi," peringat Mama yang masih memotong wortel di sana. Aku duduk di kursi meja makan.

"Pakai sabun apa kamu kok wangi?" Baru saja aku hendak memasukkan sarapanku ke dalam mulut, aku menghentikan itu. Entah mengapa pertanyaan Mama serasa tidak asing.

Aku suka rambut Kak Soobin. Haha, random kan? Pake shampoo apa si, kak? Penasaran bgt|

Seketika aku menggeleng sambil menutup mataku. Astaga, gara-gara itu aku sulit tidur semalam. Padahal siangnya aku sangat lelah.

"Pakai yang ada di kamar mandi, ma," jawabku menghindari merk dagang lalu memulai sarapanku.

"Ohh." Beliau ber-oh saja.

Hanya butuh waktu 5 menit untukku sarapan. Biasanya akan lebih lama jika aku tidak terburu-buru. Salim pada Mama, salim pada Papa, menguyel-uyel pipi Dongpyo, barulah aku berangkat sekolah.

"Depan, neng!" seru pak satpam menghimbauku untuk parkir lebih depan. Baiklah, tidak apa. Lagipula nanti sepertinya aku akan mengerjakan tugas dengan Yeji lagi.

"Li!" Aku yang keluar parkiran harus memasuki tempat itu lagi karena Kak Eunbin memanggil. Bersamaan dengan menunggunya yang akan turun dari motor, aku mengecek ponselku.

{ } INSTAGRAM
[fyfm0] soobinsaputra
Iya, masuk

Senyumku sedikit tertarik membaca itu. Bundanya sudah lumayan membaik kemarin begitu juga dengannya. Aku bersyukur dia bisa melewati masa-masa itu.

"Ngapain lo senyam-senyum?" tanya Kak Eunbin sambil membawa tasnya. Aku menggeleng sambil menyimpan ponsel di saku.

"Nanti tolong gua bersihin perpus, ya. Anak yang hari ini lagi ada acara keluarga," ujar kakak kelasku ini membuat list acaraku agak berantakan.

"Bisa 'kan?" Tapi aku bukan orang yang mudah menolak permintaan orang lain.

"Bisa, kak," jawabku sambil tersenyum. Kak Eunbin mengangguk dan mengajakku untuk lekas masuk ke kelas.

Sebenarnya aku ingin menemani Yeji mengerjakan tugas biologi. Mana dua hari lagi dikumpulin juga. Tugas bahasa juga besok. Tapi punyaku hampir selesai. Tugas fisika, besok. Oh, iya. Matematika minat kemarin suruh dikerjakan juga apa cuma dipahami doang, ya?

Duk! Jaemin menendang bangkuku. Lamunanku tentang tugas langsung terbang.

"Pinjam pulpen," pintanya dan aku beri. Meliriknya ke belakang membuatku ikut melirik Kak Soobin. Tumben dia fokus saat bimbingan begini.

Semangat bimbingannya|

Cepat merinding tubuhku mengingat DM barusan. Demi apa aku mengirim DM seperti itu? Tapi tidak ada salahnya memberinya semangat. Dia juga sering menyemangatiku kalau sambat tugas. Hebatnya, dia tidak tahu apapun tentang fyfm0 itu.

Sepuluh menit berlalu, waktunya-tett, tett, tett! kembali ke kelas masing-masing. Kami anak percepatan lekas membersihkan bangku kami karena pemilik kelas ini juga sudah ada di depan sana. Ada saat di mana aku, Jaemin, dan Shuhua akan bertabrakan karena kami sama-sama ingin cepat keluar.

"Awas, lo!" peringat Shuhua dengan tangan menunjuk seseorang di kelas sebelah. Keduanya tertawa. Sepupu yang akrab.

"Ga takut, wlee!" balas Kak Soobin membuat adik sepupunya itu geram. Begitu aku berada di sampingnya, aku merasakan aura dingin. Kak Soobin menatapku seperti biasanya.

Yeah, Alright ft. Lia ITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang