Kawin, Yuk! - Bagian 6

24.2K 2.3K 37
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sisil tersenyum lebar sembari menatap pantulan wajahnya didepan cermin. Hatinya sekarang merasa meletup-letup saking senangnya. Jadi ini yang dinamakan dengan kupu-kupu beterbangan, ya?

Hanya karena akan pergi menonton voli bersama Yayan saja sudah membuat Sisil girang bukan main, sampai-sampai Sisil meminta Wisnu untuk mengantarnya ke jalan raya untuk membeli baju baru, soalnya tokonya ada disana. Katanya Yayan akan menjemput jam empat sore dan sekarang sudah pukul tiga lewat lima puluh lima, itu tandanya sebentar lagi pria itu akan datang.

"Teh Sisil, Kang Yayan sudah datang!" Teriakan Wisnu dari depan membuat jantung Sisil semakin berdebar. Sekali lagi Sisil mematut penampilannya dicermin, tangannya membenarkan celana highwaist navy dan sweeter crop strip.

"Teteh, cepetan! Kang Yayan udah nungguin!"

Wanita itu mendengus sebal. "Iya, ih! Bawel banget sih, Nu!" Balasnya berteriak sembari memakai sepatu.

Sisil berlari keluar setelah memasukan dompet, senyumannya langsung mengembang ketika melihat Yayan yang tengah bersandar pada pilar rumah sembari memainkan handphone. Aduh, ganteng sekali!

"Maaf ya, Kang, lama!" Yayan mendongak dan terdiam sejenak, pria itu menatapnya dari atas hingga bawah lalu tersenyum.

"Gakpapa. Udah siap? Yuk, keburu mulai acaranya."

Sisil mengangguk cepat, tidak sabar rasanya menghabiskan waktu sore bersama Yayan. Meskipun hanya nonton volly ke lapangan tapi rasanya akan berbeda jika perginya bersama pria gagah seperti Aryandhanu itu.

Seperti yang mereka duga, kondisi lapangan begitu ramai oleh warga yang juga hendak menonton pertandingan voli antar kampung. Rata-rata pemainnya itu masih muda dan remaja, kata Yayan mereka adalah sekumpulan pemuda desa yang biasanya selalu menghandle jika ada acara dikampung tersebut.
Wajar sih, mereka masih sangat muda dan sudah tentu jiwa-jiwanya juga masih sangat fresh. Terlihat juga raut antusias dari wajah mereka yang membuat Sisil merasakan aura positifnya.

"Eh, Kang Yayan dugi oge! Diantos dari tadi sama barudak, Kang!" Seorang pemuda tiba-tiba datang menghampiri mereka, Sisil menatapnya dengan asing lalu melirik Yayan. (Sampai juga. Ditunggu).

"Iya, maaf-maaf. Saya kesana sekarang tapi gak bisa lama, ya?" Pemuda tersebut meliriknya lalu mengulum senyuman yang tidak bisa Sisil artikan.

"Ah, ya udah atuh sawios sakedap oge. Barudak cuman mau mendapat support dari ketua sponsor kita! Teh, pinjam Akangnya bentar atuh, ya? Gakpapa?"

Sisil termagu, wanita itu hanya mengangguk dan mempersilahkan Yayan untuk mengikuti pemuda tersebut. Meskipun dia akan kebingungan selama menunggu Yayan disana sendirian.
Mata Sisil bergerak mengikuti kepergian Yayan ke arah lapangan, para pemuda disana tampak sangat senang saat Yayan datang dan langsung menyalaminya. Kalau tidak salah, Sisil sempat mendengar pemuda tadi mengatakan Yayan adalah ketua sponsor tim mereka. Apa itu tandanya Yayan yang membantu para pemuda itu untuk melangsungkan pertandingan ini?

Kawin, Yuk! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang