Kawin, Yuk! - Bagian 22

25K 2.3K 64
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang takdir Tuhan pada setiap jalan yang kita lalui setiap harinya, terkadang setiap hari ada saja satu kejadian yang berhasil membuat kita terkejut akan hal baru tersebut, yang bisa jadi berakhir bahagia atau malah lara.
Sisil masih ingat betul, bagaimana dia murka dihadapan orangtuanya, memaki dua sosok yang berhasil menghancurkan perasaannya tanpa sisa. Menyalakan api kebencian yang begitu membara hingga membuat Sisil lupa akan dirinya yang penyayang.
Hari dimana dia menjadi wanita paling terpuruk karena cintanya ternyata bukan rumah untuk menetap, melainkan hanya dermaga untuk berlabuh. Hanya sebentar lalu pergi tanpa celah. Hatinya kerap kali terasa remuk tatkala mengingat betapa indahnya kisah yang pernah ia lukis bersama kekasih ---atau lebib tepatnya mantan---, tentang semua rencana-rencana yang mereka ceritakan satu sama lain dan janji untuk mewujudkan impian bersama. Nyatanya hanya sebuah kertas yang terbakar api. Menguap dan lebur menjadi abu. Tidak berharga.

Namun setelah semua rasa kecewa dan sakit yang dia dapat, Tuhan masih dengan berbaik hati membenarkan puing-puing hatinya yang sebelumnya runtuh akibat badai. Mendatangkan seseorang yang dengan suka rela menata kembali dirinya, bahkan menanam ribuan cinta yang membuatnya perlahan bangkit dan melupakan rasa sakit. Iya, hanya rasa sakit bukan benci.

Bertemu Yayan pada awalnya Sisil tidak menduga akan berjalan sejauh ini mengingat mereka bahkan tidak menghabiskan setahun waktu untuk saling mengenal, pria yang hanya Sisil ketahui adalah penerus dari usaha hewan ternak, susu serta rumput. Mungkin juga dengan berpetak-petak tanah yang Sisil belum ketahui. Pria yang ---sangat jarang--- meninggikan suara bahkan ketika bercanda, yang selalu menatap lawan bicara dengan teduh dan menenangkan. Sisil merasa dikehidupan sebelumnya dia telah menyelamatkan hidup seseorang sampai Tuhan mengirim Yayan untuknya, meskipun harus ditambah drama menyebalkan, itu bukan menjadi masalah setelah Sisil kembali dihadapkan dengan Yayan.

Kata cinta yang sebelumnya tidak pernah dia dengar, akhir-akhir ini terus keluar dan masuk lubang telinganya dan menggelitiki perut. Beruntung Sisil tidak merasa bosan mendengarnya, justru dia merasa begitu candu dan ingin merekamnya dihandphone lalu menjadikannya sebagai nada dering. Sekonyol itu pemikiran Sisil, si wanita yang sempat patah hati karena ditinggal menikah.

Ternyata benar, disaat seseorang meninggalkan kita dengan apapun caranya, terlepas dari baik ataupun buruknya. Kita tidak harus terus mendorong kesalahan pada orang tersebut, ada baiknya kita berkaca pada diri sendiri apa kekurangan yang kita miliki sampai pasangan kita melakukan hal tersebut.
Perselingkuhan yang Juan lakukan memang tidak bisa dibenarkan, terlepas dari pernikahan mereka karena hadirnya seorang bayi, tetapi hubungannya bersama Sesil telah berjalan dua tahun dan itu tandanya Juan tetap mencintai Sesil. Dengan kepala dingin Sisil mulai berpikir, apa kekurangan yang dia miliki sampai Juan nekad berselingkuh darinya lalu dia berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut.

Sisil masih berusaha menjadi wanita yang jauh lebih baik lagi agar pantas diperjuangkan, dia mencoba untuk berpikir dewasa dan tidak melulu mengandalkan otot maupun emosi disetiap perdebatan. Sisil berusaha menjadi sosok yang tenang dan tidak kembali menjadi pengecut dengan selalu lari dari masalah. Sekarang, Sisil akan memperjuangkan balik Yayan. Menjadi wanita yang pantas bersanding disamping pria itu.

Kawin, Yuk! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang