4.balas dendam

15.1K 914 4
                                    

Tandai typo!

***


Bel pulang sekolah berbunyi nyaring memenuhi sekolah, membuat seluruh siswa-siswi Galaxy High School bersorak riang.

Dara mengemasi barang-barangnya, lalu menunggu Clara yang masih mengemasi barang-barangnya. ia mengedarkan pandangannya, melihat teman-temannya yang sangat bersemangat saat bel pulang sekolah.

Ia tidak berani menghadap kebelakang, maka dari itu, ia hanya mengedarkan pandangannya kedepan dan kesamping juga. Clara sudah selesai mengemasi barang-barangnya.

"Yuk!" ajak Clara pada Dara. Dara mengangguk, lalu mengikuti langkah Clara keluar kelas. meninggalkan sebagian murid yang masih mengemasi barang-barangnya.

Chandra menatap punggung Dara yang mulai menghilang di balik pintu. Saat melihat tubuh itu, entah kenapa membuatnya ingin sekali memeluknya. Ia menggeleng untuk menghilangkan pemikiran konyol itu.

Lalu ia melihat ke arah teman-temannya yang masih sibuk bermain handphone.

"Buruan!" katanya, lalu mereka membereskan barang-barang mereka. Setelah itu mereka pun keluar dari kelas mereka.

***

"Eh, tuh cewe aneh banget ga sih?" tanya Raja yang diangguki oleh Grey dan Kenet. Saat ini mereka berlima sedang berada di markas Black Dragon. Mereka memang sudah biasa nongkrong terlebih dahulu, sebelum pulang kerumah.

"Iya, setiap ketemu kita dia nangis mulu." sahut Kenet.

"Perempuan itu?" tanya Jian kepada Chandra, yang menarik perhatian keempat temannya itu. Raja dan Kenet mencoba untuk mencerna ucapan Jian barusan, sementara Chandra dan Grey langsung mengerti ucapan Jian.

Chandra mengangguk sebagai jawaban.

"Pantesan tiap liat Lo dia nangis." ucap Grey yang diangguki Jian. Jian menatap Chandra dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Ia menatap lekat pada Chandra. Chandra yang mengetahui sedang ditatap seperti itu oleh Jian sontak membuat nya risih.

"Apa?" tanyanya berusaha mengalihkan perhatian Jian.

"Lo ga ngerasa bersalah?" bukan nya menjawab, Jian malah balik bertanya. Sementara sedari tadi, Raja dan Kenet hanya menyimak tanpa mengerti yang sedang diucapkan oleh teman-temannya.

"Sstt, jelasin dong!" Raja mengkode Grey yang berada dihadapannya untuk menjelaskan perkataan Jian tadi.

"Hufft, perempuan itu yang udah Chandra perawani." jawabnya pelan, namun tetap terdengar oleh Chandra yang berada disampingnya.

Raja dan Kenet sontak membulat kan mata mereka, dengan mulut yang ditutup menggunakan tangan. Grey berdecak melihat ke alayan mereka berdua.

"Ga tau, tapi, setiap gue liat dia nangis pasti hati gue ikut sakit." Chandra menjawab pertanyaan Jian setelah terdiam beberapa saat. Ia mengatakan apa yang ia rasakan.

"Jangan-jangan Lo suka sama dia?" tanya Kenet.

"Ga tau." jawab Chandra, lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang sedang ia duduki. Ia saat sini sedang memikirkan pembalasan untuk Haikal.

Ponselnya berdering, menandakan seseorang sedang memanggil. Ia mengeluarkan handphone nya dari saku celana abu-abu nya. Terlebih dahulu ia melihat nama yang tertera di ponselnya, lalu mengangkat telepon itu.

Chandra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang