Tandai typo!
***
"Kak?" Panggil Ayana sekali lagi untuk memastikan jika itu memang benar-benar kakaknya.
"Siapa?"
Ayana sontak berdiri dengan wajah shock berat, ia lantas dengan cepat dan tanpa kata langsung berlari menuju saklar lampu. Dinyalakan nya lampu ruang tengah. Lalu ia kembali ke sofa yang di tiduri oleh seseorang yang awalnya Ayana pikir kakaknya.
"Lo?!" Pekik Ayana terkejut saat melihat Raja yang juga tengah menatap nya dengan wajah bantal.
"Wah!!" Ayana menjeda ucapan nya sembari bertepuk tangan.
"Gila yah! Bangkrut Lo sampai mau maling di rumah gue?!" Tuduh Ayana sembari menunjuk tepat pada wajah Raja.
"Wah sih monyet! Gila Lo cowo seganteng gue di katain maling?!" Balas Raja tidak terima.
"Terus ngapain Lo di istana gue ini, hah?!"
Wah, Raja ini benar-benar yah, sudah ketahuan masih tidak mau mengaku lagi!
"Mana gue tau kalo ini itu gubuk Lo!" Balas Raja yang nampak sangat kesal, keduanya saling beradu tatap dengan tatapan tajam. Ini lucu, dua orang yang saling bertatapan tajam dengan wajah bantal.
"Ekhm!" Keduanya menoleh kearah samping, tepat di sebelah sofa yang tengah di duduki oleh Raja.
"Eh, bang." Raja seketika tersenyum canggung, ia berdiri namun tidak beberapa lama setelahnya ringisan terdengar.
"Sshh," ringis Raja sembari memegang lututnya, ia kembali duduk.
"Masih sakit?" Tanya Arsen sembari duduk di sebelah Raja. Ayana memandang keduanya bingung.
"Bang Arsen kenal sama hama ini?" Tanya Ayana sembari menunjuk Raja. Raja mendelik, tidak terima di sebut hama.
"Gak juga sih," Ayana mengeryit. Jika tidak kenal, lantas mengapa keduanya terlihat akrab?
"Makanya, jangan kebo!" Dengus Arsen.
"Lah, ape hubungannye same ke-keboan gue?" Heran Ayana sembari menggaruk pipinya.
"Lo gak denger sekitar jam 11-san ada bunyi kedebuk gitu?" Ayana menggeleng.
"Gak usah basa-basi, yang gue tanya tuh, kenapa bisa si hama ini ada di sini?" Tanya Ayana dengan melirik sinis pada Raja.
"Dia tuh semalam nyungsep di got depan rumah, nah––" ucapan Arsen lebih dulu di sela oleh Ayana.
"Ppfhh, di depan ada CCTV kan yah? Jadi, video dia nyungsep itu kerekam dong?" Ayana berucap dengan wajah berbinar.
Tentu saja! Ini adalah kesempatan untuk balas dendam! Jika sampai video nya yang terpeleset karena kulit pisang itu di sebar luaskan oleh Raja, kan ia bisa juga menyebar luaskan video lelaki itu yang nyungsep di got depan rumah nya. Hahaha
****
Chandra terlihat lebih segar pagi ini, karena ia baru saja selesai mandi. Kali ini ia menggunakan setelah jas berwarna hitam dengan kemeja yang di gunakan didalam jas berwarna putih.
Hari ini,ia akan kekantor papanya––Anton untuk belajar tentang dunia perusahaan.
Kemarin lusa ia belajar di kantor Asni––mamanya, dan kali ini dia akan belajar di kantor papanya. Sebenarnya ia sudah bisa, hanya sedang lebih memantapkan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
RandomJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...