Tandai typo!
***
"Perkenalkan, nama saya Lara Puspita Dewi. Panggil saja Lara."
Dara dan Ayana membatu, sedang kan Grey dan Jian bergetar. Didepan sana, berdiri seorang gadis yang 99% mirip dengan Clara Diana.
Suara, wajah, tubuh sama. Namun, gaya berbicara dan caranya berpakaian sangat berbeda dengan Clara.
Palingan juga itu Clara lagi iseng
Mata Dara seketika berbinar.
"Okey Lara, kamu bisa duduk di bangku sebelah sana." Bu Hanny—guru yang berada di sebelah siswi baru itu berujar sembari menunjuk bangku yang berada disebelah Dara. Lara—si siswi baru itu mengangguk, diikuti senyum singkat.
Semua mata menyorot Lara saat gadis itu berjalan menuju bangku Dara. Setibanya ia langsung duduk tanpa menoleh pada orang disebelah nya.
"Pinter banget aktingnya!" Dara berujar, dirinya menggapai tubuh Lara, lalu ia peluk erat. Lara berusaha melepas, karena gadis asing itu memeluknya terlalu erat, tenaga kecil tidak akan mampu melepas pelukan itu, hingga akhirnya Lara menggunakan tenaga besar.
Berhasil!!
Namun, gadis asing yang memeluknya sedikit terlempar karena ia dorong.
"Kamu kok gitu sih?!" Bu Hanny yang sedang mengajar langsung menolehkan kepalanya kepada Dara.
"Adara Erlangga!! Tolong hargai saya yang sedang berdiri disini, perhatikan atau keluar!" Dara menoleh pada Bu Hanny yang sedang menatap marah kepadanya.
"Maaf Bu." Bu Hanny lantas kembali fokus pada kegiatan nya, sedangkan Dara berusaha untuk tidak menangis saat mengingat 'Clara' mendorong nya. Ntahlah, dirinya sedikit ragu jika itu memang 'Clara' atau orang lain?
Karena ingin memastikan, alhasil Dara kembali menoleh pada Lara, sangat pas saat Lara sedang menyelipkan beberapa helai rambut nya kebelakang telinga, yang mana hal itu memberikan akses pada Dara yang bisa melihat sebuah tanda lahir di dekat telinganya. Dara mematung, Clara tidak memilikinya.
Lantas, siapa gadis disampingnya ini?? kenapa bisa semirip itu??
Dara menoleh kebelakang, dimana dia dapat melihat Chandra yang sedang memperhatikan guru, lalu kembali menoleh kedepan. Dara mengehela, masih tidak menyangka jika Clara benar-benar pergi.
***
"Serius?!" Dara mengangguk, meladeni Ayana serta Tari dan Asri yang nampak terkejut.
"Ada yah semirip itu?"
"Iya, gue masih benar-benar berharap bahwa dia itu Clara, gue ga bohong. Gue kangen." Lirih Ayana.
"Partner gosip ter the best gue pergi ninggalin gue." Ketiga gadis yang berada disana Kompak berdecak. Awalnya mata mereka sudah berkaca-kaca. Namun, mendengar Ayana yang malah menyebut Clara sebagai 'partner gosip' membuat mereka menghela kesal.
"LO mah! orang lagi serius juga." Tari menoyor Ayana, yang mana hal itu membuat sang empunya meringis. Ayana mengusap bekas Tari menoyor nya. Lantas gadis itu menatap kesal kearah temannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
RandomJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...