Tandai typo!
***
Raja melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dengan Lara yang berada di belakangnya. Saat ini masih jam pelajaran. Namun tiba-tiba Lara mendapatkan telepon dari papanya bahwa Ainun––mama Lara masuk ICU karena kanker payudara nya yang semakin parah.
Lara ketakutan, hingga ia tidak sadar jika sejak tadi sudah memeluk Raja dengan begitu erat, isak tangisnya pun tak kunjung berhenti dari awal mendapatkan kabar buruk itu.
Jika kalian bertanya mengapa bisa ada Raja, karena pada saat di menelpon tadi, Agung––papa Lara meminta agar Raja ikut ke rumah sakit. Sempat juga tadi Lara memberikan handphone nya kepada guru yang tengah mengajar, agar di beri izin.
Jujur, entah mengapa perasaan Raja tidak tenang akibat mendengar tangisan Lara. Seolah ia ikut merasakan sakit yang di rasakan oleh Lara. Mengingat bagaimana baiknya Ainun, membuat Raja tanpa sadar menetaskan air mata nya.
Keduanya sudah sampai di parkiran rumah sakit. Setelah membuka helmnya, tanpa menunggu, Lara langsung bergegas memasuki rumah sakit. Raja mengekor tepat di belakang Lara. Keduanya langsung saja keruang ICU sebab bukan sekali-dua kali Lara kesini, membuat nya hafal dengan selak-beluk rumah sakit ini.
Selain itu, rumah sakit ini juga adalah milik Agung.
Sekaya itu keluarga Lara, memang.
Di depan pintu ICU, Lara dapat melihat papanya yang tengah menundukkan wajahnya sembari duduk di kursi tunggu yang di sediakan masing-masing di depan ruangan.
Tidak hanya Agung, Lara juga melihat kedua orang tua Raja yang nampak tengah menenangkan papanya.
Kedatangan yang terburu-buru membuat nya langsung menjadi perhatian dari ketiga orang tua itu.
"Pah," panggil Lara lirih dengan suara yang bergetar. Sontak saja Agung langsung berdiri dan langsung memeluk anak gadis tunggal nya.
"M-mama gimana p-pah?" Lara bertanya dengan isak tangis yang semakin menjadi. Tanpa melepaskan pelukannya, Agung menjawab,
"Mama kuat, sayang. Pasti mama akan bertahan. Jangan takut, oke?" Lara hanya mengangguk lirih.
Raja memandang kedua orang itu yang tengah berpelukan. Mata nya tidak sengaja melihat orang tuanya yang nampak tengah menyeringai kecil.
Lara melepas pelukannya setelah sedikit tenang. Lalu tatapan nya jatuh pada Raja yang ternyata tengah memandang nya.
Buru-buru ia membuang pandangannya.
Tiba-tiba dokter keluar dari tempat ruangan yang didalamnya berisi Ainun serta beberapa suster.
"Gimana keadaan istri saya?" Tanya Agung dengan cepat. Lara berdiri tepat di sebelah papanya.
"Begini pak, saya tidak tau bagaimana kangker nya bisa menyebar secepat ini, hal ini memungkinkan kesempatan Bu Ainun untuk sembuh sangat kecil, maaf pak, saya harus mengatakan ini, tapi Bu Ainun dapat bertahan paling lama hanya 3 hari kedepannya pak." Lara sontak menutup mulutnya dengan mata yang sudah meneteskan air dengan derasnya.
Sedang kan Agung mematung tepat didepan dokter itu.
"Apa tidak bisa di operasi p-pak?" Tanya Agung dengan suara bergetar menahan tangis.
"Maaf pak, semua nya sudah terlambat. Jika pun melakukan operasi itu akan sangat percuma. Karena sel-sel yang berada dalam tubuh Bu Ainun sebagian sudah terkontaminasi dengan kanker yang di alami Bu Ainun." Jawab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
РазноеJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...