Tandai typo!!
***
Dara memasuki kelasnya, ia heran, mengapa sepanjang koridor orang-orang banyak sekali yang menyebut nama Chandra?
Kenapa ia selalu ketinggalan berita sih?!
Ia mendudukkan dirinya di bangku nya, ia melihat tas Clara, namun orang nya tidak ada. Kemana perginya manusia itu?
Dara menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan. Namun, baru juga akan merasakan kenikmatan, yaitu tertidur, suara cempreng milik Clara memaksanya untuk membuka mata.
"Dara, Dara!" Clara mendudukkan dirinya dengan nafas ngos-ngosan. Seperti habis dikejar setan saja orang ini.
"Kenapa?? Kamu dikejar mbak Kunti?" tanya Dara sembari menatap Clara.
"Ishh, ini tuh berita hot!!" Clara memukul pundak Dara pelan, nafas nya mulai menormal kembali.
"Apa?" Jujur saja, kali ini dara benar-benar ingin tau, ia penasaran, mengapa sepanjang koridor menyebut nama calon ayah dari anak nya itu?
"Lo tau murid-murid baru yang masuk kelas kita kan?" Tanya Clara. Dara mengangguk sebagai jawaban.
"Ini, yang duduk disini Lo masih tandain kan?" Tanya Clara sembari menunjuk bangku yang berada dibelakangnya. Lagi-lagi Dara mengangguk. Aiishh! temannya ini terlalu banyak lika-liku jika berbicara!
"Dia itu kecelakaan, tadi pagi ada yang jatuhin pot bunga dari lantai atas!" ujar Clara menggebu-gebu. Dara seketika mematung ditempat mendengar peruturan Clara.
***
"Kok bisa gini sih?! pengecut banget mainnya! ga tau malu! liat aja, kalo ketemu gue patahin jarinya satu-satu!!" Chandra benar-benar ingin membeli lem Korea untuk mengelem mulut Raja yang sangat-sangat-sangat berisik itu.
Sedari tadi, manusia minus akhlak itu tidak berhenti-henti nya mengoceh. Padahal dia yang terkena timpah pot bunga dari lantai 5 saja biasa-biasa saja tuh. Benar-benar alay!
"Lo juga kok bisa kecolongan sih!! Bik-"
"Lo ngomong sekali lagi gue putusin lidah Lo!" ancam Chandra, memetong perkataan Raja.
Raja seketika kicep, masalah nya Chandra tidak pernah main-main dengan ucapannya.Raja lalu berjalan menuju brankar yang sedang duduki oleh Jian, Grey dan Kenet yang berada diseberang brankar Chandra. Ketiga pemuda itu malah asik bermain game saat temannya sedang sakit.
Beruntung sekali Chandra memiliki teman seperti dirinya ini.
Tanpa rasa bersalah, Raja dengan jahilnya menarik handphone Grey, Grey mendelik tajam kearah Raja yang sedang menyembunyikan ponselnya di belakang nya.
"Balikin ga?!" Intonasi Grey menajam, tatapan nya menghunus tajam kearah Raja. Chandra menggeleng kan kepala nya melihat kelakuan Raja, benar-benar manusia minus akhlak.
"Gue lagi ga mau ribut, balikin ga?!" Grey masih berusaha untuk bersabar. Namun, dengan menyebalkan nya, Raja membalikkan tubuhnya, lalu memajukan pantatnya kearah Grey, dengan kurang ajar nya, Raja malah menggoyang-goyangkan pantat teposnya.
Grey yang kelewat kesal Langsung berdiri mengejar Raja, Raja berlari mengitari UKS, bahkan brankar-brankar kosong pun ia injak. Untungnya di uks hanya ada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
De TodoJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...