Tandai typo!
***
"Huh, capek nya, enaknya sih kalo lagi capek gini tuh dapet pelukan dari istri." Chandra berujar sembari meregangkan otot-otot nya yang terasa kaku akibat berjam-jam hanya duduk.
"Iyadah, yang punya bini mah beda." Celetuk Kenet dengan wajah mengejek.
"Iyalah, dia sih enak yah. Punya bini, pulang kerja capek, eh liat bini senyum, ilang dah tuh capek." Timpal Raja.
Chandra tersenyum bangga.
"Punya istri emang se-enak itu woi, gue kalau tau punya bini se-enak ini, udah dari dulu gue kawin muda." Chandra memancing teman-teman nya. Yang mana hal itu membuat teman-teman nya mendelik.
Saat ini kelima cowok itu tengah berada di ruangan Chandra. Keempat teman Chandra memang bolos hari ini, alasannya sih rindu pada Chandra.
Geli? Tentu saja Chandra merasakan itu!
Ia bahkan dengan tidak berperasaan nya menendang bokong paripurna milik Kenet saat dengan entengnya menjawab bahwa mereka merindukan Chandra.
Namun tidak bisa di tampik bahwa Chandra merasa bersyukur sebab teman-temannya masih mau bergaul dengannya. Padahal dia bukan lagi anggota dari Black Dragon. Beberapa bulan yang lalu memang Chandra sudah mengundurkan diri dari jabatan nya sebagai ketua dari geng gelap itu.
Saat ini ketua dari geng gelap itu adalah Grey Jaya.
Kembali kepada keempat cowok itu.
"Gue sebenernya tuh agak ngerasa aneh sama lo, Jian." Tiba-tiba saja Kenet berkata dengan nada serius.
"Hah?" Beo Jian tak mengerti.
"Akhir-akhir ini kok, Lo kayak udah jarang ngumpul bareng kita lagi yah? Terus kayak akhir-akhir ini tuh Lo sering banget buka hp, nah yang bikin gue heran adalah tumben banget kali ini lo gak megang hp lagi?" Jian sempat membeku beberapa saat. Pikiran bercabang untuk curhat kepada teman-teman nya atau tidak?
"H-hah? Perasaan Lo aja kali." Sahutnya.
"Gak deh, kayaknya yang lain juga ngerasain. Iya gak?" Kenet meminta persetujuan dari teman-teman nya. Yang mana itu langsung mendapat anggukan setuju.
Fyi: hubungan Grey dan Jian udah baikan dan mereka memutuskan untuk gak akan pernah lagi mengungkit masalah Clara.
"Iya dah, dan gue juga beberapa kali sering gak sengaja liat Lo kayak buka google maps gitu. Yah kayak disitu tuh, seolah Lo lagi ngawasin seseorang." Sahut Raja. Jian melirik Grey yang nampak menatap nya dengan raut yang tak dapat dijelaskan.
"Gue ada urusan, gue balik duluan." Setelahnya Jian beranjak. Chandra yang mengamati sedari tadi dari meja kebanggaan nya tak urung menautkan alisnya bingung.
"Apa yang kalian omongin itu beneran?" Chandra bertanya pada teman-teman nya, yang mana itu langsung menarik perhatian ketiga cowok yang tersisa.
"Iya, gue sering banget malah ngeliat dia kayak lagi mengawasi lokasi seseorang." Celetuk Raja dengan wajah serius. Sementara Grey melamun memikirkan sesuatu. Tak lama ia berdiri dari duduknya, teman-teman nya langsung mengalihkan pandangan padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
AléatoireJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...