Tandai typo!
***
"Ngeri banget sumpah!" Chandra berseru heboh sembari memeluk istrinya dari samping. Saat ini pasangan itu berada di ruang tengah, depan tv.
"Hahaha, pakai lipstik gak bancinya?" Dara benar-benar dibuat tertawa terbahak-bahak saat Chandra menceritakan dirinya yang bertemu dengan siluman wanita, atau yang lebih kita ketahui adalah waria.
"Pakai! Mana tebel banget lagi. Iieww," Chandra jijik sendiri saat mengingat banci itu memonyongkan bibirnya.
"Haha, pasti kamu jadi pusat perhatian tadi."
"Iyalah, gue kan ganteng!" Seru Chandra sembari melepaskan salah satu tangan nya untuk menyugar rambutnya kebelakang. Setelahnya ia kembali memeluk istrinya.
Sontak saja Dara langsung mendelik, yah walaupun tidak bisa di elak lagi jika Chandra memang tampan.
"Udah ah meluk nya!" Gerutu Dara yang mulai merasa pegal.
"Gak ah! Kangen banget gue tau gak?" Chandra malah menduselkan wajah nya pada leher Dara.
"Alay banget deh, baru juga ketemu tadi pagi!" Ucap Dara.
"Ini tuh bukan alay, tapi sayang!" Balas Chandra tanpa menjauh kan wajah nya.
"Affah Iyah?" Kata Dara mengikuti kata-kata yang tengah trend disebuah aplikasi yang banyak di pakai oleh orang-orang di belahan dunia.
****
Lara sedari tadi tak henti-hentinya mengumpat didalam hatinya. Ini jam istirahat pertama, dan ibu nya menyuruh nya memberikan Raja sebuah bekal. Sedari tadi dirinya hanya memandang Raja yang nampak serius dengan handphone nya yang di miringkan.
Menarik nafas dalam, Lara lantas membuka tas nya untuk mengambil bekal yang dititipkan oleh ibunya untuk Raja.
Setelah mendapatkan benda yang dimaksud, sekali lagi Lara menatap Raja. Di lihat nya terlebih dahulu keadaan kelas.
Agak ramai.
Aissh! Apa teman-teman kelas nya itu tak ada niatan untuk ke kantin? Apa teman-teman kelas nya sudah bangkrut semua?
Huh, menyebalkan!
Ayolah Lara, hanya memberikan sebuah bekal, setelah itu kau boleh pergi. Terserah mau orang itu terima atau tidak, yang penting itu kan bukan dari mu, iyakan?
Lara lantas bangkit, perlahan langkahnya membawa nya mendekat pada Raja. Teman-teman Raja yang menyadari kehadiran Lara lantas memandang gadis itu.
Kenet memandang bingung pada gadis yang berdiri di sebelah mejanya. Menyadari jika gadis itu memiliki urusan dengan Raja––teman seperjuangan sekaligus teman bangku nya lantas berdiri. Namun terlebih dahulu ia mengkode Raja. Raja mendongak lalu menatap penuh tanya pada Lara.
Kenet berpindah duduk terlebih dahulu di tempat yang pernah di isi oleh Chandra. Memang bangku itu kosong, jadi ia bisa duduk leluasa di situ. Sebenarnya ia ingin duduk di situ saja, hanya jika ia jauh tempat duduk dari temannya, otomatis ia tidak akan bisa menyontek lagi.
Balik lagi pada situasi saat ini.
Lara yang menangkap maksud dari tatapan Raja lantas menjulurkan bekal berwarna biru langit
dengan gambar awan pada penutup nya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/315953264-288-k296462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chandra (END)
AcakJebakan yang berakhir keberuntungan. *** Chandra terkekeh melihatnya, tangan terulur untuk membersihkan bumbu kacang yang berada di pinggir bibir istrinya. Bumbu sate yang sudah berpindah Ke jari jempol nya itu ia jilat. Yang mana hal itu membuat Da...