Part_5

634 186 86
                                    

Acha yang sudah lengkap dengan seragam sekolah nya itu pun kemudian keluar dari kamar nya dan tidak lupa untuk menutup pintu kamar tersebut.

"Hallo, good morning semua," Acha menyapa seluruh anggota keluarga nya yang sedang sarapan bersama.

"Morning too princess," jawab mereka bersamaan.

"Ayo dek sarapan dulu abis itu pergi sama kakak," ujar pria bernama Aksara Prince Caittline atau yang kerap di sapa Aksa yang merupakan mahasiswa di salah satu kampus ternama di jakarta.

Ia merupakan mahasiswa berprestasi di kampus nya, bukan hanya itu Aksa juga merupakan ketua BEM di kampus nya. Aksa mengambil prodi Teknik Arsitektur dan kini sudah memasuki delapan semester, dia merupakan anak pertama dari pasangan Gabriel Caittline dan Anatasya Caittline, sekaligus Kakak Acha satu-satu nya.

Acha mendudukan bokong nya di kursi sebelah Aksa, Aksa kemudian mengambilkan Acha sepotong sandwich kesukaan adik nya tersebut. Tidak lupa ia menuangkan susu ke dalam cangkir.

"Dimakan yaa," ujar Aksa sambil menyodorkan sandwich dan susu tersebut.

"Makasih Kak," kata Acha, sambil tersenyum manis.

Aksa yang melihat tingkah adik nya itu sangat lah gemas ia mengelus kepala Acha.

Acha dan keluarga nya pun melanjutkan sarapan mereka.

"Gimana sekolah nya dek?" tanya Gabriel.

"Baik Pi. Tapi ... Adek ketemu sama cowok yang paling nyebelin disekolah," ujar Acha.

"Hati-hati loh, nanti bisa jadi jodoh" goda Anatasya.

"Ihhh Bunda apaan sih, nggak mungkin Acha itu jodoh sama dia," ujar Acha.

"Ya,kan kita nggak tau yang namanya takdir, bisa aja kan orang yang selama ini bikin kamu kesel nantinya bakal jadi jodoh kamu. Emang nama nya siapa?"

"Hallo Everybadehh Xavier yang ganteng datang kembaliii," ujar Xavier yang tiba-tiba saja datang di kediaman Caittline.

"Ehhh nak Xavier sini, ikut sarapan yuk," ucap Anatasya.

Xavier menarik kursi yang ada di samping Acha dan mulai mendudukan bokong nya di atas nya.

"Makasih Tante atas tawaran nya, tapi tadi sebelum kesini Xavier udah sarapan, " ujar Xavier sopan.

Xavier anak nya sopan banget, siapa nih yang mau sama Xavier? Yaa walaupun kelakuan nya agak gesrek sihh.

"Yaudah kalo gitu Adek pergi nya sama Xavier aja," ujar Gabriel.

"Nah ide yang bagus tu," ujar Anatasya. "Kan Xavier sama adek satu sekolah, kalo sama kak Aksa kan nggak searah sama kampus."

"Yaudah deh Adek berangkat nya sama Xavier aja, kapan-kapan baru sama kakak,"ujar Acha.
Yang di anggukan oleh Aksa.

Acha buru-buru menghabiskan sarapan nya, ia tidak ingin Xavier menunggu lama.

Setelah menyelesaikan sarapan nya Acha pun berpamitan kepada kedua orang tua nya dan juga kakak nya, begitu pun dengan Xavier. Mereka berdua pun pergi bersama menuju ke sekolah.

******

Ting_

bunyi bel istirahat mampu membuat para murid-murid berbondong-bondong menuju kantin sekolah.

Begitu pun dengan gadis yang berada di kantin dengan kedua sahabat nya,dengan rambut yang di cepol tinggi membuat sisa-sisa rambut nya berjatuhan. Mampu menambah kecantikan yang ia miliki.

Acha melihat sekeliling kantin sekolah yang sudah di penuhi oleh siswa-siswi PANCASILA HIGH SCHOOL.

"Kita mau duduk dimana? Udah penuh gini," kata Acha.

"Ehhh lo berdua disini ternyata," ujar ino menepuk pundak Gavin.

Sang empunya pun menoleh ke arah Ino. "Kemana aja lo?" tanya Gavin.

Ino tersenyum ke arah Gavin. "Biasalah ngapelin anak kelas sebelah," ujar Ino.

"Ngapel mulu deh perasaan kerjaan lu," sewot Xavier.

"Dihh serah gue lah, dari pada situ Jones," balas Ino.

"Jones? Apa tuh," tanya Gavin.

"JOmlo ngeNES," ujar ino.

"Buahahaahaaaha," mereka kompak menertawakan Xavier.

Pasal nya Xavier adalah cowok yang anti dengan yang nama nya pacaran, sampai sekarang saja ia masih betah menjomblo. Apakah Xavier saat ini sedang mengagumi seseorang? Entahlah kita liat saja nanti.

"Apaan lu pada, kagak setia kawan banget sih," ujar Xavier.

"Yaudah kita jadi makan nggak sih?" tanya Acha.

Sontak mereka pun langsung menoleh ke arah nya.

"Yaudah yuk, keburu abis makanannya," ujar Gavin.

Mereka pun mengikuti Gavin dari belakang.

"Mau mesen apa Cil?" tanya Gavin.

Acha menempel kan jari telunjuk di bibir nya seraya berfikir.

"Emmm, gue mau seblak aja deh. Minumnya ice coffee."

"Yaudah Nasgor aja, seblak pedes ntar yang ada lu mules lagi," ujar Gavin

"Ya terus? Kenapa lo tadi nanya?" ujar Acha kesal.

"Sengaja biar lu kesel," ujar Gavin terkekeh.

"Lu berdua mau pesen apa?" tanya Gavin.

"Nasgor aja deh gue."

"Samain aja."

"Oke."

Gavin pun mulai memesan kan makanan dan minuman untuk mereka.

Gavin membawa nakas yang berisikan makanan dan minuman.

"Nih pesenan nya bocil," ujar Gavin kepada Acha seraya memberikan pesanannya.

Mereka pun menyantap makanan nya dengan lahap.

Gadis bernama Grasella Adijaya dan kedua teman nya sedari tadi menatap ke arah Acha yang sedang tertawa bersama ke tiga pria disana.

"Berani banget tuh anak ngedeketin Gavin," ujar salah satu teman nya bernama Valleria Navriel.

"Belum kenal kita kaya nya," ujar gadis berambut pendek di samping Valeria yaitu Hazellia Aurora.

"Pengen banget sih kayanya main sama kita" ujar Grasella tersenyum licik.

"Kita kerjain sekarang aja kali ya?" tanya Hazell.

"Setuju sih gue."

"Kita tunggu waktu yang tepat buat kasi pelajaran sama dia," ujar Grasella. "Kita liat aja tu anak sampe kapan dia bakal bertahan di sekolah ini," sambung gadis itu.

******

Makasih yang udah mau mampir
Dan ma'af karna masih banyak typo nya guys

Jangan lupa buat votment yaa

See you guys

NEOPOLIST (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang