Part_28

206 37 4
                                    

Bahagia itu sederhana, manusia saja yang membuatnya terasa sulit untuk menggapainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagia itu sederhana, manusia saja yang membuatnya terasa sulit untuk menggapainya. Sama seperti ku, yang melihatmu tersenyum saja sudah membuatku bahagia.

~Raymond Sabara Pedrosa

*
*
*
*
*
*

Ketika sampai di rumah Ray, sudah di beri pertanyaan yang bertubi-tubi dari Adrian.

"Ray, mau kan?" tanya Adrian, membuat sang empu menoleh.

"Pa, kenapa harus sekarang? Ray cape Pa, sama pertanyaan yang itu-itu mulu," jawab Ray.

"Ray bakal turutin semua kemauan Papa, kecuali itu. Ray gak mau Pa, plis jangan paksa Ray," lanjutnya.

Adrian mengangguk dan berkata, "Kalo kamu gak mau, gak apa-apa. Papa maklum-in."

"Oh ya, gimana keadaan sekolah?" tanya Gempita.

"Sekolah lagi gak baik-baik aja Ma," jawab Ray, membuat kedua orang tua nya menoleh bersamaan.

"Maksud Kamu?" tanya Adrian, menyelidik.

"Pagi tadi, Ray ngecek beberapa buku pengeluaran buat tahun ini. Dan Ray .... dapet beberapa transaksi yang mencurigakan."

"Mencurigakan? Maksud Abang apa? Jangan buat Mama makin penasaran deh."

Ray menghembuskan nafasnya kasar. "Kemungkinan besar ada yang korupsi bisa gak sih Pa? Soalnya bukan kali ini aja, tahun lalu juga gitu. Awalnya Ray kira salah hitung, tapi waktu Ray minta tolong sama Gavariel dan Gavin, hasilnya tetap sama kaya yang Ray hitung."

"Emang selisihnya berapa?" tanya Adrian.

"Ray gak berani buat nyebut sih. Tapi Ray ada salinannya, nanti Ray kasih ke Papa," Adrian mengangguk.

"Pa, Ray boleh nanya kan?"

"Kamu ini loh, kaya mau nanya sama presiden aja. Ya kalo ada yang mau kamu tanyakan ya tanyain aja, ngapain minta izin segala."

"Ray boleh liat CCTV di sekolah gak?"

Adrian mengangkat alisnya, "Buat apa?"

"Tadi di sekolah ... " Ray menceritakan satu per satu kejadian yang menimpa Acha. Siapa tau dengan mengecek CCTV yang ada di sekolah ia bisa menemukan setidaknya jejak pelakunya.

Setelah mendengar ucapan Ray, Adrian lalu berkata, "Besok Papa ke sekolah, sekarang kamu ganti baju, makan, nanti sore ke panti ya. Bawa makanan untuk mereka, nanti kamu bakal di bantu sama anaknya temen Papa."

Ray mengantuk. "Iya Pa."

Saat sore tiba, sesuai janji. Ray akan pergi ke panti asuhan bersama anak teman Adrian.

NEOPOLIST (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang