Dia emang udah gak ada, tapi dia masih disini. Di hati gue, dan kalo lo bisa gantiin posisi dia, lo
menang.~Raymond Sabara Pedrosa
Gimana bisa gue percaya lo suka sama gue,
Sedangkan dia aja masih ada di hati lo.~Nafisya Syaquell Ivander Caittline
*
*
*
*
*
*
*Ray mengajak Acha ke sebuah tempat yang sangat indah, pemuda itu berharap gadis tersebut menyukainya.
Acha sangat antusias ketika melihat lukis-lukisan yang tertata rapi di sana bagaimana tidak, lukisan dengan detail yang sangat tajam pemilihan warna yang sangat tepat dan gradasi warna yang sangat indah.
Saat gadis tersebut sedang asyik memperhatikan lukisan-lukisan itu, Ray berkata, "Maaf ya."
"Maaf?"
"Maaf karna nge-bentak lo di depan anak-anak."
Gadis itu tersenyum simpul ketika mendengar ucapan Ray.
"Jadi, lo bawa gue kesini buat nebus kesalahan lo yang udah nge-bentak gue?"
"Iya. Lo suka sama lukisannya?"
Acha mengangguk. "Semua yang berkaitan sama seni, gue suka."
"Kenapa?"
"Lo tau? Seni itu indah dan sederhana namun sangat berharga. Hal yang kita anggap biasa aja bisa jadi Seni. Contohnya taman di depan kelas, mie ayam, es cendol, itu salah satu Seni. Dan tukang taman itu adalah Seniman. Ketika kita lagi sedih ataupun senang, kita bisa mencurahkan isi hati kita disini. Di kanvas putih ini, warna yang kita coret kan merupakan gambaran dari suasana hati kita."
"Kalo gue, gue gak suka seni. Gue lebih suka sama hal yang berbau olahraga. Basket, futsal, memanah, gue suka itu. Menurut gue, seni itu ribet, bayangin aja kalo lo lagi melukis dan lo pengen kasih warna yang cocok buat lukisan lo. Tapi ternyata gagal, warna itu gak sesuai dengan lukisan lo, dan ketika lo makan mie ayam yang kebanyakan garamnya, bisa dipastikan lo bakal buang itu makanan."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPOLIST (On Going)
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum semua balik lagi Sama ily jangan sampe bosen ya ikutin ceritanya "WARNING: TYPO BERTEBARAN!!" "PLAGIATOR HARAP MENJAUH!" ⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA DAN HARGAI KARYA AUTHOR DENGGAN VOTE+COMENT DI SETIAP PAR...