Part_31

186 43 2
                                        

Kalo lo jadiin manusia tempat untuk pulang(rumah) lo salah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo lo jadiin manusia tempat untuk pulang(rumah) lo salah besar. Seharusnya yang lo jadiin tempat pulang(rumah) itu adalah Tuhan, karna Tuhan bakal 'slalu ada buat lo dan dia gak akan pernah bikin lo kecewa.

~Exelino Maurellino

*
*
*
*
*
*

Setelah menyelesaikan makan malam, Acha buru-buru memasuki kamarnya. Kotak kecil yang berada di atas lemari itu ia bukan. Terlihat ada banyak obat-obatan di sana, tangan kecilnya terulur dan mengambil beberapa butir obat. Lalu meminumnya, sejujurnya, ia sudah bosan dengan semua ini. Dari ia masuk SMP hingga sekarang, penyakitnya itu tidak kunjung sembuh. Apakah ia harus berhenti untuk minum obat? Namun, jika ia berhenti melakukannya, apakah ia bisa hidup keesokan harinya? Bisakah ia melihat langit favoritnya itu? Atau, bisakah ia meminum susu pisang kesukaannya? Bisa di bilang jika ia hidup, bergantung kepada obat.

Tidak ada yang tau jika gadis itu mengidap penyakit yang berbahaya, penyakit itu bisa mengambil nyawanya kapan saja. Ia hanya berharap untuk bisa hidup lebih lama.

Setelah minum obat, Acha kemudian berbaring di kasurnya. Ia mengambil boneka beruang berwarna coklat itu lalu menatapnya.

"Gar, lo tau? Entah kenapa, belakangan ini gue sering mikirin lo. Gue kangen tau sama lo, gue harap bisa ketemu lagi sama lo," ucap Acha, tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya memang rindu terhadap cowok itu. Bahkan beberapa hari ini ia lebih sering memikirkan Edgar.

******


Seperti biasa, pagi-pagi sekali Acha sudah berada di sekolah. Tidak ada satu murid pun selain dia, gadis dengan outer berwarna pink Salem itu berjalan menelusuri lorong sekolah.

Hawa mencekam terasa saat ia menghentikan langkahnya di sebuah gudang. Entahlah, dirinya tidak yakin dengan hal itu, pasalnya baru sekarang ia melihat gudang tersebut.

Rasa penasaran pun menghampiri dirinya, apakah ia harus masuk? Gadis itu memberanikan diri untuk memutar kenop pintu, ternyata gudang tersebut tidak terkunci. Setelah berhasil masuk, ia melangkahkan kakinya. Acha mengedarkan pandangannya. Indra penciumannya menangkap bau ruangan itu, ruangan tersebut juga sedikit lembab.

Acha menatap meja yang lumayan besar di sana, tampak ada sebuah buku dengan sampul hitam dengan tulisan 'DAFTAR FOTO SISWA SPHC TAHUN AJARAN 2018'. Gadis itu mengambil buku yang penuh dengan debu tersebut, mungkin akibat dibiarkan diruang ini, karna semakin penasaran Acha lalu  membukanya. Lembaran demi lembaran ia buka, tangannya terhenti ketika lembaran itu menampakan foto kelas 10MIPA. Gadis itu tidak asing dengan wajah-wajah yang tertempel di sana. Namun, ada satu foto di mana wajahnya di coret dengan spidol. Bukan hanya foto, melainkan nama-Nya juga dicoret. Hanya ada satu huruf yang tidak terkena coretan, yaitu 'Y'. Gadis itu memutar ingatannya, ia yakin sekali bahwa tidak ada siswa yang namanya ada huruf 'Y'.

NEOPOLIST (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang