Part_6

528 185 95
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, para siswa dan siswi membereskan peralatan sekolah nya.

Xavier menghampiri Acha. "Cha sorry banget yaa gue nggak bisa nganterin lu pulang," ujar Xavier.

"Gue juga nggak bisa nganterin lu Cil maaf yaa," ucap Gavin.
Acha menatap kedua nya secara bergantian, Acha mengerutkan dahi nya. "Santai aja kali, jangan ngerasa bersalah gitu," ujar Acha

"Gue kan bisa pesen taxi," sambungnya.

"Maaf banget yaa," ujar Xavier pemuda tersebut sangat merasa bersalah kepada sahabatnya itu.

"Besok janji deh pulang nya sama gue," ujar Gavin menambahkan.

"Iyaa nggak apa-apa."

******

Acha membuka salah satu aplikasi pemesanan taxi di handphone nya,namun nihil ia tidak menemukan satu pun taxi yang bisa menjemput nya.

Acha melihat sekeliling nya, keadaan sekolah sudah sepi hanya ada dia dan sebuah motor besar yang Terparkir di sana.

Anggap aja ini diparkiran sekolah Yagesya.

"Itu motor siapa ya? Keren banget, pasti yang punya cakep," batin Acha.

Acha melirik jam tangganya yang menunjukan pukul 16:05.

"Ya Allah Acha harus gimana ini? Masa mau jalan kaki sih, kan jauh tapi ... gimana nanti kalo Acha di culik sama om-om girang ya Allah," ujar Acha khawatir.

"Lo pulang sendiri?" tanya pria yang tiba-tiba ada di hadapan nya menggunakan motor besar yang Acha lihat di parkiran sekolah tadi.

"Nih orang kapan pergi nya, kok udah ada di sini aja perasaan tadi tu motor masih ada di parkiran," batin Acha.

Acha memperhatikan pria tersebut dari atas hingga bawah.

"Masya Allah kasep pisan, ehhh tunggu kok suara nya nggak asing yaaa?" batin Acha.

"Ahhh masa sih dia, nggak mungkin lah," batinnya lagi.

Pria tersebut membuka kaca helm nya, "Woii gue nanya lu pulang sendiri?" tanya pria tersebut.

"Astaghfirullah ya Allah Acha tarik deh kata-kata Acha yang tadi dia nggak ganteng, malah mirip mony monyet nya pak Restu," batinnya lagi.

Pak Restu adalah tetangga sebelah rumah nenek nya Acha yang ada di bandung.

"Duhh kenapa si Ray sih," gumamnya.

Yap benar sekali pria tersebut adalah Ray, cowok yang paling nyebelin kalo kata Acha.

"Lo budek yaa?" tanya Ray.

"Dih enak banget, masa cantik gini di bilang budeg sih," cibir Acha.

"Idih lo? Cantik?"

"Kenapa? Emang iya kan gue cantik?"

"Ini mah bukan cuma cantik, tapi cantik banget ya Allah," batin Ray.

NEOPOLIST (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang