Dunia ini bukan milikmu, bahkan udara yang kau hirup pun harus kau kembalikan.
~Raymond Sabara PedrosaKita punya sejuta angan tapi, dunia punya kenyataan.
Bahwa yang kita inginkan belum tentu seperti yang kita rencanakan.
~Gavin BaskaraMustahil bukan berarti tidak mungkin.
~Exellino Maurelino*
*
*
*
*
*Seorang pria dengan baju kaos berwarna charcoal kini tengah berbaring diatas kasur big size milik-Nya untuk merebahkan diri dengan kedua tangan dilipat kebelakang kepalanya.
Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar, kemudian menatap langit-langit kamar dengan mata sayu. "Btw si Daniel gimana ya? Secara kan gue sama yang lain ninggalin dia di rumah itu sendirian. Kalo dia bener-bener ketemu sama tu hantu gimana?" gumamnya.
"Mana si Gavin baru ngasih tau lagi kalo itu anak takut sama hantu, gue samperin lagi kali ya?" sambung nya.
"Arghhhh bodo amat lah si Daniel mau gimana-gimana. Gue mau tidur, ngantuk," ujarnya kemudian menutup matanya.
Bukan karena tidak peduli terhadap temannya, hanya saja ia terlalu lelah untuk memikirkan hal tersebut, belum lagi tragedi di kantin sekolah saat siang saja
sudah membuat kepalanya ingin pecah.******
Acha yang yang baru saja sampai di rumah langsung menuju kamarnya untuk beristirahat, ia mengambil boneka beruang miliknya yang ada di atas sofa dan memeluknya.
Ia kemudian berjalan menuju kasur miliknya. Setelah menemukan posisi yang nyaman untuk berbaring tiba-tiba saja gadis tersebut teringat akan apa yang dilihat oleh Daniel dirumah kosong tadi. Namun, ia tidak ambil pusing, segera ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas dan membuka salah satu aplikasi berwarna oranye untuk membaca cerita kesukaannya tersebut. Mulai dari cerita bergenre fantasi ataupun horor ia baca sampai habis, tidak memerlukan waktu yang lama untuk nya membaca cerita tersebut. Hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam saja ia sudah selesai membaca enam cerita dari author favoritnya.
Kemudian ia beralih ke aplikasi berwarna merah untuk melanjutkan menonton drama Korea yang belum habis ditonton nya. Setiap ada adegan romantis gadis tersebut senyum-senyum dengan sendirinya. Apakah ini akibat dari kelamaan menjomblo? Entahlah saat ini ia hanya bisa gigit jari saja akibat terlalu baper terhadap adegan romantis tersebut.
Gadis yang memakai baju rajut berlengan panjang tersebut juga sempat membayangkan jika dirinya yang berada di film itu. Sedang asyiknya maraton drakor, tiba-tiba saja Aksara membuat pintu kamar nya dan memergoki adik nya sedang menonton film yang sangat ia benci tersebut. Ya, pria dengan mata elang itu sangat anti dengan film berbau drakor. Entah apa yang membuat nya tidak suka dengan film yang banyak di gandrungi oleh para gadis di luar sana.
Acha memutar setengah badannya dan manatap Kakak kesayangannya yang berada di pintu. "Kenapa Kak?" tanya Acha.
Aksara masih setia di posisinya. "Pake nanya lagi kenapa, tidur Acha udah jam segini anak gadis belum tidur. Nanti ada mata panda loh baru tau rasa," jawab Aksara.
Acha melirik jam yang ada di dinding. "Ya ampun kak baru jam 01:30 kok. Masih awal," ujar Acha santai.
Aksara tidak habis fikir apa yang baru saja keluar dari bibir Adik kecilnya itu.
"Masih awal gimana? Ini udah malem Acha, jangan dibiasaain begadang nanti kamu drop lagi. Kakak gak mau liat kamu sakit apalagi sampai tangan kamu di infus," omel Aksara. Pemuda itu khawatir jika Acha sampai sakit hanya karna menonton hal yang tidak jelas tersebut, bagi Aksara Acha adalah anak kecil yang masih bau kencur. Sampai kapan pun dimata nya Acha adalah gadis kecil yang harus dipantau 24 jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPOLIST (On Going)
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum semua balik lagi Sama ily jangan sampe bosen ya ikutin ceritanya "WARNING: TYPO BERTEBARAN!!" "PLAGIATOR HARAP MENJAUH!" ⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA DAN HARGAI KARYA AUTHOR DENGGAN VOTE+COMENT DI SETIAP PAR...