Dari pada mengoreksi seseorang akan kesalahan yanga ia perbuat, lebih baik upgrade dirimu menjadi versi terbaik mu
~Nafisya Syaqueell Ivander Caittline
******
Acha yang kini sedang berada di balkon kamarnya menikmati secangkir coklat panas dan ditemani oleh langit senja yang begitu indahnya menambah rasa hangat tersendiri untuk gadis tersebut.
Namun, adapun rasa pilu yang mendalam ketika terlintas kejadian yang lalu di pikirannya.
"Kamu pernah bilang ke aku kalo, ' walaupun senja itu pertanda dari akhir, setidaknya iya pernah singgah dan terasa indah walupun hanya sebentar'," gumam gadis tersebut.
"Namun, aku nggak mau jadi senja yang di jadikan pagi sebagai alat untuk balas dendamnya yang percuma, hanya karena kamu berkhianat dan pergi bersama eleanor sang bintang. Karena kenyataannya pagi tidak pernah benar-benar mencintai senja, karena hati nya hanya untuk malam."
"Dan juga aku nggak mau kaya senja, yang langitnya memerah karena terluka terlalu dalam hingga tidak bisa di sembuhkan."
"Dan pada akhirnya, kamu pergi dan tidak pernah kembali dan aku lah Senja itu. Namun jika suatu saat kamu ingin pulang. Pulang lah kepada ku, karena aku akan selalu menunggu mu disini walaupun itu mustahil namun, aku tetap percaya selalu. Karena aku adalah rumah mu," ujar Acha tersenyum paksa.
"Aku belajar dari kamu bahwa, cinta pertama sangat sulit untuk di lupakan. Walaupun cinta pertama itu telah berkhianat."
Cairan bening yang kini lolos membasahi pipinya tanpa aba-aba, rasanya semakin dipendam luka itu semakin terasa sesak.
"Aku kangen sama kamu," monolog Acha.
Rafael Gerald Merapi seorang pria yang selalu ada untuk nya, seseorang yang selalu siap mendengarkan keluh kesahnya disetiap saat, seseorang yang selalu membuat dirinya bahagia setiap hari setiap jam setiap menit dan setiap detik itu ternyata lebih memilih selingkuhan nya yang notabennya adalah sahabatnya sendiri.
Flashback
Kini Acha sedang menunggu kedatangan seorang pria yang telah berjanji akan menemui nya di cafe yang sering ia kunjungi.
Namun, sudah satu jam lebih lamanya ia menunggu, tapi pria tersebut tidak kunjungan datang juga.
Beberapa kali ia mengecek WhatsApp berharap ada pesan dari pria tersebut. namun nihil jangankan pesan dari nya, pesan yang terakhir ia kirim saja tidak mendapatkan balasan dari pria tersebut."Ishh Rafael kemana sih? Kok jam segini belum dateng juga?" gerutu gadis tersebut.
"Apa samperin aja ya ke apartemen nya, nggak biasanya dia ngaret kaya gini," ujarnya. "kok perasaan gua jadi nggak enak gini ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPOLIST (On Going)
Teen FictionBismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaikum semua balik lagi Sama ily jangan sampe bosen ya ikutin ceritanya "WARNING: TYPO BERTEBARAN!!" "PLAGIATOR HARAP MENJAUH!" ⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA DAN HARGAI KARYA AUTHOR DENGGAN VOTE+COMENT DI SETIAP PAR...