10. Setahu Melodi

11 8 10
                                    

"jadi maksud lo pelakunya itu masih sekolah?" tanya Seno agak sewot.

Abigail mengangguk.

"Lo kalau ngomong yang bener, kalau ternyata omongan lo salah. Mulut lo bisa di penjara!"

"Kalau omongan gue bener? Nyatanya banyak orang yang udah merundung Dera, dan itu semua anak sekolah semua kan?!"

"Tapi lo juga harus punya bukti yang kuat, biar gue sama polisi percaya sama ucapan lo."

Abigail menggaruk kepalanya sambil berfikir keras, ia mengigit bibirnya penuh kegelisahan. "Melodi!"

Seno hanya menatap Abigail dengan tatapan santai, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi dengan Abigail. Seno tidak habis pikir bahwa Abigail se peduli ini kepada kematian Dera, dan itu semua membuat Seno khawatir.

Masalah ini adalah masalah yang besar, kejahatan pembunuhan harus diselesaikan oleh pihak yang berwajib dan harus memiliki surat izin untuk penyelidikan.

"Lo punya nomor teleponnya Melodi? Lo kan sekelas sama dia!" Abigail menggeplak pundak Seno sedikit keras, Seno hanya melotot tidak suka.

Seno memberikan handphonenya kepada Abigail dengan pasrah, sekarang yang ia harus lakukan adalah mengikuti kemauan Sahabatnya yaitu Abigail.

"Halo? Seno?" ucap Melodi di dalam telepon.

"Ini gue, Abigail. Yang kemarin nabrak lo di lorong, lo masih inget?"

"Oh Iyah, kenapa ya?"

"Gue mau nanya soal kematian Dera, gue percaya kalau sebenarnya Dera itu ngak bunuh diri. Karena memang dari awal dia gak mau untuk mengakhiri hidupnya sendiri," jelas Abigail.

Di balik telepon Melodi tersenyum. "Jadi lo mau nanya apa sama gue?"

"Gue mau nanya, kira-kira lo curiga sama siapa? Siapa orang yang lo curigai di antara semua murid di sekolah ini yang telah membunuh Dera?"

"Kita gak usah berfikir jauh-jauh untuk mencurigai semua murid yang ada di seluruh sekolah, kita cukup mencurigai satu circle yang menonjol memiliki hubungan dengan Dera."

Abigail menggigit kukunya penuh dengan rasa penasaran, Abigail merasa omongan Melodi penuh belat-belit sehingga Abigail sedikit tidak sabar untuk langsung ke poin utamanya.

Seno mendekatkan telinga ke samping handphone yang di pegang oleh Abigail, sedikit demi sedikit Seno juga ikut kepo.

"Emangnya siapa? Setahu gue gak ada orang yang selalu deketin Dera selain lo."

"Diana, Allen, Alvian, Devin dan Axel. Salah satu dari mereka adalah orang yang sudah membunuh Dera."

Abigail diam mematung, otaknya benar-benar tidak bisa berfikir lagi. Kenapa Melodi bisa-bisanya mencurigai mereka, karena mereka adalah orang-orang yang berada, mana mungkin mereka bisa melakukan hal yang sekejam itu.

Memang benar Dera sering dirundung oleh Diana dan Allen, tapi Abigail yakin mereka semua tidak akan melakukannya sampai sejauh ini. Dan setahu Abigail dan Seno, Alvian, Devin dan Axel tidak pernah sekali pun merundung Dera. Jadi tidak mungkin mereka membunuh Dera.

"Melodi? Lo gak bercanda kan?"

"Buat apa gue bohong? Gue yakin salah satu diantara mereka adalah orang yang membunuh Dera."

"Kenapa lo bisa yakin?"

"Diana dan Allen adalah perundung, mereka bisa saja dengan enaknya merundung Dera. Dan lo tahu hubungan antara Dera dan Axel?"

"Gue gak begitu tahu hubungan Dera dan Axel, karena setahu gue mereka tidak memiliki hubungan apapun. Axel juga belum pernah merundung Dera.

"Dera dan Axel pernah pacaran tahun lalu, hubungan mereka hanya berjalan sekitar dua bulan saja. Rumor ini tidak begitu menyebar, karena memang banyak orang yang tidak percaya. Tapi ini benar! Dera adalah mantan kekasih Axel."

Story Renjio [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang