Follow akun syfslblaa
Instagram : siff2.4
Tiktok : --Happy Reading-
♡♡♡
Keisya menekuk lututnya penuh ketakutan, menyembunyikan wajah sedih di tekuk lututnya. Hembusan angin malam dengan ruangan yang gelap menemaninya, sendirian. Keisya terjatuh dalam kesendiriannya. Bahkan bulan pun merasa iba dengan gadis kecil yang hanya terdiam tanpa suara.
Dunia yang begitu berat dan kejam, terkadang langit yang cerah tidak bisa membuat perasaan sedihnya hilang. Hatinya terlalu sakit untuk hidup, namun ia tidak mau meninggalkan dunia ini. Walau dunia yang ia terima hanya tertinggal kutukan, keisya percaya jika sudah besar nanti ia akan terlepas dari kutukan ini.
Dering telponnya berbunyi nyaring di atas kasur, dengan lemah Keisya mengambil handphonenya. Tertera nama Jojo di dalam layarnya, tiba-tiba keisya mengukir senyum di sudut bibirnya.
"Kei, kamu dimana? Kamu di rumah kan? Kamu gak apa-apa? Hari ini bagaimana? Orang tua Bangka itu menyakiti kamu lagi tidak? Bilang sama aku! Kamu gak usah takut."Renjio benar-benar merasa khawatir dengan keadaan Keisya sekarang.
Keisya tersenyum pedih, ia cukup senang memiliki sahabat sebaik Renjio. Namun kenapa hanya Renjio yang harus peduli kepadanya? Orang tuanya bahkan tak memiliki sedikitpun rasa peduli terhadapnya.
Sebelum ia membalas perkataan Renjio, Keisya menelan air liurnya. Lalu berdeham pelan. Ia takut suara seraknya akan terdengar oleh Renjio, dan itu akan menandakan bahwa Keisya Saudah menangis.
"Aku baik-baik aja kok, Jojo nanti sore Keisya boleh main ke rumah Jojo? Keisya bosen di rumah terus."bukan hanya bosan, namun sepi. Rumah terasa hampa, serasa Keisya hanya tinggal sendiri di rumah yang mewah namun penuh kepedihan.
"Boleh aja, tapi kamu gak akan dimarahin sama Ayah Bunda kamu? Aku takut mereka mukul kamu lagi, kalau mereka sampai lakukan itu lagi nanti kamu akan kesakitan terus!"Renjio menggerutu di dalam telpon.
"Gak akan kok, aku gak akan di marahin sama mereka. Kadang mereka juga merasa capek kalau terus-terusan marahin aku, jadi boleh yah Jojo?"
Keisya berbohong, apapun akan ia lakukan untuk keluar dari penjara ini. Ia benar-benar takut, semuanya tampak gelap. Hanya Renjio yang membuat serpihan cahaya kecil untuk hidupnya, hanya Renjio. Dan selama-lamanya akan terus Renjio.
Gadis perempuan yang berumur 9 tahun kini mengayuh sepeda pink dengan nafas yang terengah-engah di suasana sore yang begitu hangat, ia berusaha membuang pikiran buruk tentang keadaan rumah nanti setelah ia pulang dari rumah Renjio. Ia yakin setelah ia pulang nanti kedua orang tuanya akan memarahinya.
Renjio menendang kerikil yang ada di depannya, punggungnya menyender ke dinding yang ada di belakang. 20 menit ia menunggu Keisya yang tak kunjung datang, raut wajah dengan rasa khawatir menghampiri. Takut gadis kecil itu terjadi sesuatu ketika dalam perjalanan.
Renjio menghela nafasnya perlahan.
"JOJO!!"teriak Keisya masih mengayuh sepedanya, keringat mulai bercucuran di wajahnya. Namun dengan aneh, Keisya masih tersenyum lebar ke arah Renjio.
"Kenapa harus ke sini? Pasti capek, ayo masuk ke dalam. Kamu harus minum."
Keisya tersenyum, ia turun dari sepedanya. "Aku gak capek kok, soalnya aku senang kamu nunggu aku tadi."
Renjio terkekeh, Keisya benar-benar lucu. Namun sayang wajahnya yang lucu itu tak jauh berbeda dengan hidupnya yang penuh lelucon. Bagaimana mungkin Keisya bisa kuat menjalani cobaan hidup yang penuh rintangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Renjio [ END ]
Jugendliteratur15 Juli 22 - 6 Mei 23 Renjio, hidupnya dikelilingi oleh rasa bersalah kepada sahabat kecilnya Keisya. Seakan-akan kini Keisya sedang menghukum Renjio, namun ternyata hukuman itu sangat menyakitkan bagi Renjio. Seusianya ini, Renjio masih tidak bisa...