Happy reading
Di sebuah ruangan bernuansa hitam seorang gadis terbaring tak sadarkan diri. Tubuhnya banyak peralatan medis yang menempel di bagian tubuhnya.
Seorang pria dengan pakaian formal hitam berjalan mendekati gadis itu lalu berjongkok untuk melihat wajah cantik gadis itu.
"Baby.. kapan kau bangun??"
"Sudah hampir 2 Minggu kau tidur.. apa kau tidak capek? Bangunlah jika kau bangun aku akan membawamu jalan jalan mengelilingi kota nanti"
"Aku ingin mendengarkan suaramu"
"Kau sangat cantik.."
"Baby.."
Pria itu mengusap lembut surai gadis itu.
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk dari luar. Pria itu menghela nafas kasar. Pria itu berjalan menuju pintu untuk membukanya.
Tidak ada yang boleh masuk ke kamar ini selain ia, kepala bodyguard, kepala maid, dan dokter yang menganti infusnya. Selain itu.. tidak ada yang boleh masuk. Ini hanya sementara. Ia takut jika seseorang masuk lalu menyakiti gadisnya. Jika gadisnya sudah benar benar sembuh mereka boleh melakukan sesuatu seperti biasa.
"Ada apa?"
"Di luar ada tuan Felix. Tuan Felix ingin membicarakan suatu hal dengan tuan"
"Baiklah aku akan segera ke sana"
"Baik, saya permisi dulu tuan"
Pria itu menutup kembali pintunya lalu menghampiri gadis itu lagi.
"Baby aku akan keluar sebentar.. kau jangan nakal okey" ujur pria itu lalu mengecup kening gadis itu.
***
"Dad.. ini udah hampir 2 Minggu kira kira vanya udah sembuh apa belum ya?" Nathalie memandangi foto vanya yang di ambil beberapa minggu lalu sebelum vanya mengalami kecelakaan.
"Daddy ngak tau mom.. kita berdoa aja semoga vanya cepet ketemu"
Drett
Hp vitto berdering menampilkan layar dengan dua tombol, tombol merah dan tombol hijau. Vitto mengangkat telfon tersebut.
"Halo tuan kami menemukan rekaman CCTV. Terdapat sekitar 15 orang dengan pakaian serba hitam yang berjalan di belakang pria yang juga berpakaian hitam sedang mengendong nona vanya"
"Di mana kau menemukan CCTV itu?"
"Kami menemukan rekaman CCTV dari toko roti di depan Rumah sakit Medika tuan. Kamu butuh waktu beberapa hari untuk mendapatkan rekaman CCTV itu"
"Kalau begitu sekaran kau berada di mana?? Saya akan ke sana"
"Kami masih berada di depan toko roti yang kami maksud tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAVANYA
De TodoLavanya Sandra Mahardhika seorang gadis SMA yang menyamar menjadi seorang gadis cupu dan miskin. Hanya untuk mendapatkan teman yang menerima apa adanya. Tidak memandang harta. Mustahil? Jangan bilang mustahil jika kita belum mencobanya. Aku tambahin...