chapter 28.

38 7 2
                                    

Di sore hari pada hari Sabtu. Di sebuah pantai terdapat dua orang yang sedang memandangi pemandangan sunset yang indah.

"Van".

"Hm?"

"Sunset nya cantik ya kayak lo".

"Haha iya".

"Lo suka ya sama sunset?"

Vanya mengangguk lalu menatap shaka lekat dengan senyum sendunya "gue emang suka sunset, tapi gue lebih suka bulan".

"Oh, kok bisa?".

"Ya bisa".

Shaka menunduk sejenak lalu kembali mengangkat kepalanya menatap vanya. "Van??"

"Iya apa?"

"Emm kita udah deket 2 bulan lebih. Lo ga ada rasa sama gue?. Apa beneran ga ada celah buat gue masuk ke hati lo?"

"Hati gue kecil, lo besar ga bakal muat"

"Van gue serius!"

Vanya menunduk memainkan jemarinya, ita tak tau harus apa. Ngak munafik, ia masih mengharapkan farel datang dan membuktikan kepadanya. Hatinya masih mengharapkan sosok lelaki itu datang kembali, dengan watak lawasnya.

"Sorry"

"Van. Beri gue kesempatan buat ngebuktiin ke elo. Kalo gue ga kayak masalalu lo. Gue janji gue bakal jagain lo sesuai yang daddy lo pesen ke gue dan yang daddy lo harapkan ke gue dan lo. Gue bakal ratuin lo, gue janji gue bakal jadiin lo satu satunya. Bukan salah satunya. Gue janji. Tapi beri gue celah buat masuk ke hati lo van" final shaka menggenggam tangan vanya dengan erat, vanya menatap lekat mata shaka mencari kebohongan di sana. Tapi nihil, mata cowok itu penuh dengan tatapan penuh harap dan tulus untuknya.

"Tapi dulu dia juga bilang gitu" final vanya.

"Tapi ga semua orang itu sama aja van" pungkas shaka.

"Iya! Iya!! Emang semua orang itu sama. Tapi aslinya semua orang itu sama aja! Cuma caranya aja yang nyakitin beda!!".

"Van?

"Sorry"

"Gapapa".

"Lebih baik kalo lo ga berharap sama gue shak. Karna saat ini gue ga bisa janjiin sesuatu yang manis buat lo nikmatin nanti. Lo cuma dapet paitnya. Karna lo lihat gue yang kayak gini".

"Gue bakal ngobatin luka lo van. Masalah sakit apan ngak nya, manis atau pait nya itu urusan gue. Karna gue sendiri lagi di fase itu. Tapi gue minta tolong sama lo. Buka sedikit hati lo. Kasih celah buat gue biar gue bisa masuk ke hati lo" ujur shaka mengacak acak rambut vanya.

Vanya tersenyum sendu menatap mata shaka yang tulus itu "sorry.. tapu gue usahain. Lihat kedepannya".

"Makasih"

Shaka_argantharaa

Shaka_argantharaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang