chapter 04

464 25 8
                                    

Typo tandai aja!.
Tinggalin jejak kalian ya. Jangan lupa follow author nya.

Happy reading

"Sayang.. gimana keadaan kamu??" Tanya Nathalie.

Vanya melenguh pelan. Lalu menatap sang ibu. Tapi dalam keadaan masih berbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Bibir vanya sangat pucat. Bahkan hanya sekedar membuka mata saja sangat susah.

Nathalie mendudukkan dirinya di tepi ranjang.

"Kata daddy kamu demam dan kaki kamu sakit" ujur Nathalie.

"Cuma sakit biasa kok mom.. mommy ngak usah khawatir" ujur vanya terdengar lirih.

"Ya udah sekarang vanya makan dulu gih" ujur Nathalie dengan menyodorkan sesendok bubur ke arah mulut vanya.

"Ngak udah mom.. vanya ngak laper"

"Loh kenapa? Sesendok aja.. makan ya.. setidaknya perut kamu harus terisi, makan ya biar cepat sembuh" Nathalie kembali menyodorkan sesendok bubur ke mulut vanya. Tapi vanya tidak merespon.

"Ngak usah mom.. vanya ngak lapar","vanya mau ke kamar mandi dulu ya" vanya mencoba berdiri di bantu oleh Nathalie.

"Mommy anterin ya" ujur nathalie ia khawatir vanya terjatuh karena tidak mampu menopang berat badannya.

Sesudah berdiri ia berjalan dengan menyeret kakinya. Ia berjalan dengan bantuan dari dinding.

Sudah lama vanya tak keluar Keluar dari tempat itu. Karena takut terjadi apa apa nathalie memutuskan untuk memeriksa vanya yang masih berada di dalam sana. Perlahan ia membuka pintunya dan betapa terkejutnya ia saat melihat vanya yang jatuh tak sadarkan diri.

"VANYA!!"

Nathalie mendekati vanya dan membawa kepala putrinya ke dalam pangkuannya.

"Ya ampun panas banget"

"Tolong!! Tolong!!" Nathalie berteriak meminta tolong.

Beberapa bodyguard dan maid datang menghampiri nyonya-nya.

"Ada apa nyonya??" Tanya salah satu bodyguard.

"T-tolong bawa vanya ke rumah sakit!! Cepat!!"

Salah satu bodyguard dengan cepat mengendong vanya dan berlari. Nathalie ikut berlari.

"Vanya kenapa kak??" Tanya windy yang tiba-tiba muncul.

"V-vanya demam tinggi" setelah mengatakan itu nathalie melanjutkan larinya mengikuti bodyguard yang membawa vanya.

"Cepat!!"

"Iya nyonya"

Mereka berdua menaiki mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit bodyguard tersebut kembali membopong tubuh vanya dan berlari mencari dokter.

"DOKTER!! DOKTER!!"

Beberapa perawat dan dokter berlari ke arah mereka.

LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang