chapter 10

297 19 0
                                    

Happy reading

"

hai kak!"

"Hai vanya"

"Kakak istrinya kak Felix?"

"Iya aku istrinya felix. Kamu bisa memanggilku kak chelen"

"Ehehe kak aku dengar kakak mempunyai seorang anak perempuan.. kemana putriku itu? Apa dia tidak ikut?"

"Ah dia di kamar bersama felix. Apa kau ingin bermain dengan cia?" Tanya chelen lembut.

"Cia?" Beo vanya.

"Iya Putriku bernama Cianvy. Kau bis memangilnya cia"

"Namanya bagus" vanya terkekeh kecil begitupun dengan chelen.

"Baiklah kak aku akan menemui cia. Dia pasti cantik"

"Ahaha kau juga cantik vanya"

"Terimakasih, Kakak juga cantik. Aku akan menemui cia"

Vanya pergi ke arah kamar chelen dan felix di sana ada suara tawa seorang anak kecil dan seorang pria.

Vanya dengan perlahan membuka pintu kamar. Mengintip memastikan jika ini benar kamar chelen dan felix.

"Haii"

2 orang yang berada di dalam melihat ke arah vanya yang berdiri di depan pintu.

"Hai uga antee"

"Vanya ada apa kamu ke mari? Apa ada yang perlu kakak bantu?"

"Ah tidak usah aku hanya ingin bermain dengan cia" vanya tersenyum manis kepada mereka berdua. Felix mengendong cia membawanya mendekati vanya.

"Cia kenalin ini tante vanya" ujur felix kepada putrinya

"Ante anya?"

"Iya dia tante vanya"

"Ante anya!" Seru cia.

"Hai gadis kecil.. main sama Tante yuk?"

"Papa.. cia mau ain cama ante anya"

Felix menurunkan tubuh cia. Cia berjalan selangkah mendekati vanya lalu mengacungkan kedua tangannya. Meminta untuk di gendong. Vanya dengan cepat mengendong tubuh mungil cia.

"Kak, vanya bawa cia jalan jalan ke sekitar sini yah"

"Iya. Nanti kalo ada apa apa kamu panggil aku ya"

"Iya"

Vanya berjalan melenggang pergi meninggalkan felix. Vanya membawa cia ke taman depan rumah. Cia berjalan ke arah tanaman bunga yang bermekaran lalu memetiknya dan memberikannya kepada vanya.

"Ini buat tante?"

"Iya ini uat ante"

Vanya mengambil bunga yang cia petik lalu menyelipkan ke rambut nya.

"Ante antik" cia terkekeh lalu memeluk vanya.

"Terima kasih.. cia juga cantik"

***

"Van lo di mana sih?? Gue kangen sama lo.. kita kemaren temenan belum ada sehari loh.. kok kamu ngilang sih?"

"Nih lihat perut gue udah agak buncit.. katanya lo janji bakal bantu gue ngebiarin anak gue? Mana janjinya?? Cepet pulang ya van.. gue kangen sama lo.. kangen sama sahabat gue.."

Jelita. Gad- wanita yang sedang hamil muda itu menatap ke arah depan sambil mengelus perutnya yang sudah mulai buncit.

"Nak kamu kangen ngak sama sahabat mamah?"

LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang