chapter 24.

50 5 0
                                    

Cinta datang dari mata
Tidak heran jika cinta di akhiri dengan air mata

«...»

Hari sudah mulai gelap. Tapi Vanya belum juga pulang. Satu rumah dan teman temannya vanya di buat khawatir, karena vanya tang belum pulang dari pagi tadi. Biasanya jikalau  ia pergi, ia akan pulang sebelum jam 9 malam, kalaupun ia pulang malam ia akan meminta izin kepada kedua orangtuanya. Tetapi kali ini? Tidak ada kabar sama sekali dari vanya. Puluhan panggilan di tolang oleh vanya. Entah karena apa.

Bughh.

Bughh.

Avin meninju wajah farel dengan sangat keras, hingga farel terjatuh tersungkur karenanya.

Avin menarik kerah baju farel membawanya berdiri lalu kembali memukulnya berkali kali. Bianca, Nathalie, dan yang lain berusaha melerai mereka. Sedangkan farel hanya diam, pasrah dengan aoa yang sedang avin lakukan kepadanya.

"Bangun lo anjing!!"."kalo aja lo ga ngomong kayak gitu sama vanya, mungkin vanya ga akan kayak gini anjing!!"

Bughh

Avin terus meninju wajah farel dengan bertubi-tubi. Tak memperdulikan farel yang sudah babak belur karenanya.

Saat akan mendaratkan pukulan pada farel, tiba tiba suara dari seorang gadis yang menghentikan pukulan itu.

"BERHENTI!!"

gadis itu lari menghampiri mereka yang mengerumuni farel.

"Lo apa apaan sih! Siapa lo berani mukul farel! Dia tuh anak orang ya anjing! Dia tuh masih manusia. Lo ga punya hati bangat mukul farel Sampek segininya!!" Sentak gadis itu lalu merangkul pundak farel menahan agar farel tak jatuh.

"Kenapa diam lo?"

"Justru gue yang harusnya nanya! Siapa lo? Berani banget lo ngebentak gue. Gue ga ada urusan ya sama lo anj-"

"BANG! sama perempuan jangan ngomong kasar! Monmy juga perempuan!!" Peringat Nathalie kepada avin.

"Nathalie, Aiden! Kalian pisahin dong! Gimana sih!! Jangan cuma diem aja!"

"Iya mom. Ini juga udah berusaha".

"Gue mantannya farel. Kenapa ada urusan apa kalian sama farel?" Tanya gadis itu lagi.

"Mantan?" Beo mereka.

"Ooo jadi lo mantannya farel? Ck. Lo udah tau belum kalo farel udah punya pacar? Hah? Lo tuh cewek! Harusnya tau perasaan sesama cewek".

"Oh, udah tau sih. Tapi kan gue cuma minta tumpangan sama farel. Masa gitu doang ga boleh" sinis syifa.

"Heh! Tapi tadi lo pelukan sama farel. Erat banget lagi. Lo sengaja ya?? Apa lo masih suka sama farel? Ck. Bilang aja kalo masih suka. Lo ga ingat? Dulu lo pacaran sama farel gara gara taruhan doang kan?? Kok sekarang malah kayak gini? Ngaca dong mbakkk" sela leo.

"Heh jaga ya omongan lo!" Sentak farel.

"Lo ngebelain mantan lo rel? Lo lupa? Dia ngelakuin apa aja ke elo??".

"Bajingann lo rel!!"

Avin meninju wajah farel lagi hingga suara seseorang kembali menghentikannya lagi.

LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang