chapter 09

322 24 0
                                    

Happy reading

Drett

Terlihat hp zac yang sedari tadi bergetar. Menandakan seseorang menelfonnya. Zac mengangkat telfon tersebut.

"Hallo bos. Markas di serang lagi"

"Baiklah. Apa saya perlu ke sana?"

"Tidak perlu bos mereka semua sudah tumbang"

"Bagus"

"Tapi ada penghianat bos. Dia bersekongkol dengan kelompok mafia yang menyerang markas kita. Apa perlu kita menghukum nya?"

"Tidak perlu. Biar saya yang menghukumnya. Kau kurung saja dia. Saya tidak bisa ke sana sebentar lagi saya akan pergi ke Eropa untuk beberapa hari. Selama saya di sana tolong kau urus semuanya. Jika ada apa apa kabari saya"

"Baik bos"

Tutt.

Zac mematikan telfonnya secara sepihak. Lalu memasukkan hpnya ke dalam saku. Zac berjalan memasuki kamarnya dan mendapati vanya yang duduk di pinggir ranjang.

"Baby.. kau bersiaplah. Kita akan pergi ke Spanyol sebentar lagi"

Vanya menatap zac dengan tatapan datar "kau lupa? Aku tidka punya baju! Jika aku mandi aku akan memakai pakaian apa? Kenapa kau tidak membelikan aku baju? Apa susahnya membelikan aku baju! Memangnya kau ingin melihatku tanpa sehelai kain?"

Zac menghela nafas panjang "kau mandilah. Nanti kau bisa memilih baju yang kau inginkan"

"Hm"

Vanya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah memasuki kamar mandi vanya menutup pintu dengan tidka santainya.

Zac menggelengkan kepalanya. Mungkin ia harus belajar menjadi orang sabar jika berama vanya. Zac mengeluarkan hpnya lalu menelfo seseorang.

"Halo kai bawa semua baju bermerek di sana. Bawa ke rumahku. Dalam waktu 10 menit kau harus sudah berada di sini!"

"Baik tuan"

Tutt.

Zac mematikan telponnya lalu memasukkan hpnya ke saku kembali.

Zac berjalan ke arah ruang ganti lalu mengambil koper dan memasukkan beberapa pakaian dan barang yang mungkin akan gi gunakan. Zac mengambil sebuah pistol lalu memasukkan ke dalam koper, menyembunyikannya di tipatan baju. Dan mengambil lagi 2 pistol lalu menaruhnya di celana.

Tak lama ketukan pintu terdengar. Zac berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Ini barang yang tuan inginkan"

"Baiklah sekarang masuklah sebentar lagi orang yang akan memakai pakaian itu akan keluar"

Setelah orang itu masuk, orang itu berdiri di samping kasur. Menunggu orang yang akan memakai pakaian ini keluar. Tak lama vanya Keluar dengan handuk yang melilit tubuhnya.

Vanya mengerutkan keningnya. Menatap zac dengan tatapan penuh tanda tanya "pilih saja yang kamu suka" ujur zac yang tahu kebingungan vanya.

Vanya mengangguk paham, lalu berjalan menghampiri mereka. Vanya memilih baju yang menurutnya cocok untuknya. Setelah beberapa menit memilih akhirnya vanya menemukan pakaian yang menurutnya cocok untuknya. Vanya berjalan ke arah ruang ganti untuk menganti baju.

 Vanya berjalan ke arah ruang ganti untuk menganti baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang