chapter 14

153 12 0
                                    

Terlihat vanya sedang mencatat pelajaran yang sedang guru catatkan di papan tulis. Bukan hanya vanya tapi semua murid di kelas itu. Tapi berbeda dengan zayne yang sedari tadi menggangu vanya. Entah itu memainkan rambutnya, menggelitik, memainkan tangan vanya.

"Ish lama banget sih!" Bisik zayne.

...

"Ayy"

"Heh! Ayy. Dih pura pura budeg ni anak"

"Ayy"

Karena tak kunjung mendapat jawaban zayne mengigit tangan vanya.

"Akh!"

Plak

Reflek vanya teriak lalu mengeplak kepala zayne. Kini semua mata tertuju padanya. Begitupun dengan guru yang sedang mengajar.

"Vanya! Kamu kenapa teriak! Ini jam pelajaran, kalo ga niat keluar!" Tegas guru yang sedang mengajar.

"E-ee ngak papa kok pak. Tadi rambut saya nyangkut di resleting tas saya pak" dusta vanya.

Guru tersebut menatap vanya dalam dan penuh curiga.

"Huh. Baiklah lanjutkan mencatatnya!"

Guru tersebut membalikkan tubuhnya lalu kembali mencatatkan di papan tulis.

Vanya menggosok tangannya yang memerah dan tercetak bekas gigitan di sana.

"Anjing lo! Sakit nih" bisik vanya penuh penekanan.

Zayne melirik vanya lalu memegang tangan vanya dan mengusapnya lembut "makanya kalo di panggil jangan berlagak budeg"

"Udah tahu lagi nulis juga" ketus vanya.

"Tapi kan setidaknya noleh kek"

"Hm. Kenapa?"

"Nanti ke rumah aku ya"

"Lah ngapain?"

"Main aja"

"Oh"

"Gimana?"

"Ya. Tapi gue pulang dulu. Gue harus ijin sama z-" vanya berhenti saat menyadari ia akan keceplosan.

"Sama siapa?"

"E-e.. sama orang rumah lah"

"Oh"

***

Pulang sekolah vanya pulang ke rumah zac, ia pulang tidak di antar oleh zayne. Ia memang sudah di jemput oleh supir dan 1 bodyguard.

Sekarang vanya sedang menunggu zac pulang dari kantornya. Harusnya zac pulang nanti malam tapi karena vanya menyuruhnya pulang ya sudahlah.

Cklek

Terdengar suara pintu terbuka, menampilkan zac dengan pakaian formalnya. Zac berjalan mendekati vanya yang berada di sofa dekat jendela.

"Kenapa baby?"

"Ee zac aku ingin pergi ke rumah teman ku"

"Em. Lalu?"

"Dia cowok"

"Huh. Tidak usah"

"Tapi zac aku sudah bilang aku bis ke sana"

"Tidak usah"

"Zac.."

"Tidak baby, sebentar lagi aku ada meeting lebih baik kamu ikut aku"

"Aaa.. zac pliss. Aku udah mengatakan aku bisa datang zac.."

LAVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang