Keannu berdiri di bandara. Sang ayah mengatakan semua hal yang sudah sang ayah bicarakan dengan keluarga Dimitra. Keannu memilih ikut dengan sang ayah untuk pulang ke negara asalnya sebelum dirinya mendengar langsung penolakan dari keluarga Alesha.
"Kean?" Panggil sang ayah.
Keannu kembali melangkahkan kakinya. Tangannya menggeret koper miliknya untuk di masukan ke dalam bagasi. Surat izin untuk tidak menyikuti kuliah sudah dia kirimkan tadi pagi melalui email. Keannu menyimpan ponselnya ke dalam tas setelah dia mematikan ponsel tersebut. Keannu bahkan dengan tenang masuk ke ruang boarding. Sesekali Keannu berbincang dengan Yuki dan sesekali dia terdiam untuk mengingat Alesha.
Ah... Belum juga dia meninggalkan Jakarta, dia sudah rindu pada Alesha. Entah dia bisa kembali kesini lagi atau tidak, dia juga tidak tahu.
"Kean.. Kalau kamu ingin tetap disini, tidak apa," Ucap sang ayah.
Keannu menggeleng kecil.
"Tidak apa, dad. Aku juga sudah kangen pada mommy dan Gwen,"
Keannu duduk dengan tenang di samping sang ayah. Pesawat mereka akan segera berangkat meninggalkan Jakarta. Permintaan kerja sama yang Nick dan Keannu ajukan pada Ardan ditolak pria itu kemarin malam. Ardan mengirimkan Jim untuk menyampaikan pesan. Keannu memejamkan matanya. Dia memasang headphone yang memang tersedia di dalam pesawat. Keannu mendengarkan musik dari headphone itu.
Saat itulah, bahu Keannu ditepuk pelan hingga Keannu mau tidak mau membuka matanya. Keannu menemukan Jim dan juga satu orang lagi yang lebih tua ada di depannya. Keannu melepaskan headphone-nya.
"Maaf, tuan. Tuan muda Ardan dan Tuan Alvaro meminta kami menjemput anda," Ucap pria yang lebih tua.
Keannu tidak bisa berpikir lagi. Jika dia berpikir maka, jadwal penerbangan akan menjadi kacau. Keannu mengangguk. Dia berdiri dan menoleh sejenak ke arah sang ayah.
"Aku titip bagasiku, dad," Ucap Keannu.
Nick mengangguk. Keannu beranjak bersama dua orang yang menjemputnya. Dia bahkan masih melihat pesawat yang membawa ayah, paman, juga adiknya berangkat. Keannu mengekor di belakang Jim. Dia bahkan tetap diam saat pintu mobil SUV di depannya di bukakan oleh Jim.
"Tuan, tuan Alvaro meminta anda untuk datang ke kediamannya,"
Keannu mengangguk kecil.
"Apa tuan ingin pergi ke apartemen anda dulu?"
"Tidak. Terima kasih,"
Mobil SUV yang membawa Keannu pun melaju menuju kediaman Alvaro. Saat Keannu sampai, Alvaro sudah berdiri di pintu utama. Seperti memang sudah menunggu kedatangan Keannu.
"Kean," Panggilan kecil itu membuat Keannu berjalan mendekat.
"Maaf aku meminta supir pribadiku menjemputmu,"
"Tidak apa, om,"
Alvaro hanya bisa tersenyum kecil saat mendengar panggilan Keannu padanya. Alvaro mengajak Keannu masuk ke dalam ruang keluarga. Disana ada ke-empat anak Alvaro. Keannu masih diam walau saat itu dia sempat bertukar tatap dengan Alesha.
"Kami kaget saat tadi, security di apartemen-mu mengatakan kamu keluar dengan dua koper,"
Keannu hanya tersenyum kecil saat mendengar ucapan Alvaro.
"Kamu mau pulang ke negaramu?" Tanya Alvaro.
"Iya, om,"
"Boleh om tanya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS #4] KeaSha
RomanceSequel ke 4 dari From Me To You Mengejar cinta sampai mendapatkannya. Gila? Ya. Bagi kalian hal itu pasti gila. Siapa sangka? Gadis yang selalu menjadi tuan putri di rumahnya harus rela menahan cibiran dan hinaan sebagai akibat dari usahanya mengeja...