Astaga!

434 44 13
                                    

"Hai Kean,"

Sapaan itu Keannu balas dengan senyum seadanya. Keannu bahkan hanya diam saat Natasha menggodannya habis-habisan. Natasha Wijaya, gadis yang Keannu yakinni akan sega menyandang marga Dimitra bersamanya. Walau dirinya dan Natasha berada di tingkatan yang sama, usia Natasha tetaplah lebih tua dari Keannu. Karena itu, Keannu selalu bersikap sopan pada teman satu tingkatnya itu.

"Menunggu Alesha?" Tanya Natasha.

Keannu mengangguk. Dia yakin Natasha sudah tahu perihal urusan keluarga Dimitra, Russelldy beberapa malam lalu.

"Alesha ada kelas sampai sore. Apa kamu sudah tahu?"

"Sudah,"

"Umm.. Alesha sedang menjauhimu, ya?"

Keannu mengangguk kecil.

"Apa dia sudah bercerita pada kalian?" Tanya Keannu.

"Kami?"

"Iya, kak Natasha dan Maura,"

"Tidak. Aku tahu itu dari Arman. Mungkin, Maura tahu dari kak Ardan,"

Keannu mengangguk lagi.

"Jadi, bagaimana?"

Keannu menghela kecil.

"Satu minggu,"

Natasha menoleh dengan raut bingung.

"Aku akan berada disini selama satu minggu. Jika dalam satu minggu Alesha masih enggan bertemu, aku rasa, aku akan memilih mundur," Ucap Keannu pada Natasha.

"Apa tidak ada jalan lain?"

Keannu menggeleng.

"Kakak pernah dengar kalau Alesha pernah patah hati sewaktu SMA?"

Natasha mengangguk.

"Aku penyebabnya. Saat itu kakekku melarangku mendekati Alesha. Beliau mengancam akan menyakiti Alesha. Aku dengan terpaksa menjauhi dan mangabaikan Alesha. Jika dilihat-lihat..."

Keannu menundukkan kepalanya.

"Sepertinya kami memang tidak berjodoh. Mungkin aku saja yang terlalu pemaksa. Memaksakan diri untuk berada disekitar Alesha walaupun, aku tahu sejak awal itu semua tidak mungkin,"

Keannu memang sudah berulang kali mencoba mundur dan menghilangkan perasaannya pada Alesha. Dia sudah melakukan itu sejak sang kakek mengancamnya. Tapi, semakin tahun, semakin Keannu tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri. Dia menjadi egois dan terus berusaha mendapatkan Alesha.

Keannu menghembuskan napasnya dengan berat. Kemudian, dia mengangkat kepalanya dan menemukan Mobil milik Arman sudah memasuki area parkir kampus mereka. Keannu memang tengah menunggu Alesha di dekat lapangan parkir. Untuk keamanan Alesha di dalam sana Keannu serahkan pada beberapa bodyguard milik ayahnya yang menyamar sebagai teman kampus Alesha.

"Kak Arman sudah datang, lebih baik kakak segera menghampirinya sebelum dia salah paham,"

Natasha mengangguk dan pamit pada Keannu. Keannu juga sempat membungkuk kecil pada Arman sebagai salam untuk kakak kedua Alesha itu.

"Huft...! Mungkin dua hari lagi aku akan mulai mencari tiket penerbangan ke Jepang,"

Keannu melihat Alesha keluar dari dalam area kampus. Keannu masih menatap ke arah Alesha sebelum dia melihat Alesha mendekati salah satu mobil bodyguard-nya yang terparkir disana. Bahkan bodyguard itu menunjukan wajah terkejut serta tidak enak pada Keannu. Akan tetapi, Keannu hanya menganggukkan kepalanya tanda dia tidak apa jika Alesha pergi dengan para bodyguard itu.

[DS #4] KeaShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang