Penculikan

5.6K 392 16
                                    

Keannu murka. Sangat murka. Dia bahkan menampar seorang perempuan karena terlalu marah. Siapa pun kini menatap ngeri ke arah Keannu. Keannu yang mereka kenal sebagai malaikat dan prince charming, kini menjelma menjadi death god, atau devil atau apapun itu yang sejenis.

"Cepat katakan!!!" Bentak Keannu dengan keras.

Suaranya sampai menggema di lorong itu. Keannu melirik ke seseorang yang baru saja datang.

"Tidak ada. Aku sudah mencarinya dan dia tidak ada," ujar perempuan itu.

Dia yang baru datang adalah Natasha. Kekasih dari kakak Alesha. Keannu benar-benar marah. Dia kehabisan kesabaran sampaj langsung mencengkram leher perempuan di depannya.

"Aku akan mematahkan lehermu jika kau tidak memberitahuku dimana dia!!" Ancam Keannu.

Perempuan di depannya diam saja. Keannu mulai memperat cengkeramannya.

"Dimana dia?!"

Masih tidak ada jawaban. Keannu mengeratkan lagi jemarinya yang mencengkeram leher perempuan di depannya.

"Cepat katakan dimana Alesha!!!"

Bentakan kuat diiringin cekikkan yang sangat kuat juga membuat perempuan di depan Keannu membuka mulutnya. Dia meminta Keannu melepaskan tangannya. Keannu tidak melepaskan tangannya. Dia hanya melonggarkan sedikit tangannya.

"Dimana Alesha?!"

"Seseorang membawanya,"

"Siapa dan kemana?"

"Pria besar,"

Keannu menatap tajam perempuan di depannya. Tangannya hampir mengerat lagi.

"Pria itu berbadan atletis, bermata hijau agak cokelat, kulitnya agak gelap,"

Keannu menyimak deskripsi perempuan itu.

"Max!" Desis Keannu.

Keannu menghempaskan perempuan itu ke lantai. Dia langsung berbalik dan menghubungi seseorang.

"Ambilkan katana milikku dan bawa ke kampus sekarang juga!"

"Aku tidak mau tahu, bawa kesini sekarang juga!!!"

Keannu melangkahkan kakinya dengan cepat. Natasha mengekor di belakanganya. Saat dia sampai di lapangan parkir, dia bisa melihat mobil milik Arman sudah terparkir disana. Bersebelahan dengan mobil milik Ardan, Arsen, dan Alvaro.

"Shit!" Gumam Keannu mengumpat.

Bugh!

Satu tinjuan dia dapatkan dari Ardan. Saat Ardan hendak meninjunya kembali, saat itu Alvaro menahan tangan putranya. Arman menatap tajam Keannu begitu pula Arsen.

"Kau berjanji menjaganya," ujar Arman dengan nada dingin dan rendah.

Keannu baru mau menjawab, jika saja motor sport miliknya tidak berhenti di depannya dengan seseorang di atas motor itu. Orang di atas motor itu membuka helm-nya.

"Niisan," panggilnya.

Orang itu mendekati Keannu, memberikan pesanan Keannu ke tangan anak itu.

"Butuh backing?" Tawar orang itu.

"Tidak,"

Keannu mengambil katana miliknya dan menaikki motor sport-nya. Motor yang sudah dia modifikasi sendiri.

"Kalau kau bawa motor ini, kau tidak perlu membawa katana-ku," gumam Keannu.

"Hah?"

Keannu menyentuh salah satu sisi dari body depan motor sport-nya dan body motor itu terbuka. Keannu menyimpan katana-nya disana. Bersama dengan beberapa jenis katana dan pedang lain.

[DS #4] KeaShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang